Secara garis keturunan, ia juga merupakan cucu dari KH. Jazuli Utsman dan Nyai Rodliyah.
Sebagai putra pendiri pesantren, Gus Laits Asmoroqondi menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar tembok pesantren untuk mengamalkan ilmunya dan berdakwah.
Meskipun demikian, ia tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan tradisi kepesantrenan.
Pendidikan dan Perjalanan Hidup
Gus Laits Asmoroqondi awalnya mendapat pendidikan di Sekolah Rakyat (SR), namun ia tidak lulus karena sering membolos.
Namun demikian, ia memperdalam ilmu agama, terutama dalam membaca Alquran, dengan bimbingan langsung dari ibunya.
Selain itu, pendidikan mengenai pembahasan kitab dilakukan oleh ayahnya, KH. Ahmad Djazuli Usman, kepada Gus Laits dan saudara-saudaranya.
Pada usia 13 tahun, Gus Laits Asmoroqondi melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.