“Izinkan saya menjelaskan apa yang terjadi,” ujar Ohm di akun @ohmpawatt.
Ia mengunggah foto disertai dengan permintaan maaf dan klarifikasinya atas cerita yang beredar di media sosial.
Ohm Pawat tidak menampik kabar yang menyebut bahwa dirinya dulu sewaktu duduk dibangku Sekolah Menangah Pertama (SMP) memang adalah anak yang nakal dan suka membuat keonaran di sekolah.
“Saya mengakui bahwa ketika saya masih kecil, saya sangat nakal. Seringkali itu adalah lelucon anak-anak tanpa sengaja menyebabkan hal-hal buruk. Kejadian itu terjadi di sekolah menengah ketika teman-teman saya dan saya mengerjai seorang teman.”
“Untuk cerita yang dimaksud, saya ingin meminta maaf. Saya akan menjelaskan secara perlahan karena ini adalah cerita yang juga ada hubungannya dengan orang lain. Izinkan saya untuk memberikan klarifikasi, saya akui saat masih muda, saya adalah anak yang cukup nakal. Beberapa kali saya membuat lelucon kekanak-kanakan tanpa ada maksud untuk meninggalkan perasaan buruk. Kejadian itu terjadi saat saya duduk di bangku SMP. Saya dan teman-teman saya menggoda teman lain,” ujar Ohm.
Dalam keterangannya itu ia mengaku juga mendapat hukuman dari pihak sekolah dan orang tua korban.
“Saat itu saya dan teman-teman saya dihukum oleh guru dengan tongkat, dan orang tua kami dipanggil. Kakak saya saat itu bahkan kembali diminta untuk menghadap guru,” ujarnya.
Ohm Pawat juga mengatakan bahwa ia menyesal atas perbuatannya saat itu. Apalagi atas kejadian itu meninggalkan luka bagi temannya tersebut.