Network
MEDIA BLITAR – Di media sosial sedang dihebohkan kisah Tiko, seorang anak sudah 11 tahun yang merawat ibunya yang mengidap gangguan mental atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) rumah mewah, kawasan Jakarta Timur.
Ibunya Tiko diketahui bernama Eny Sukaesih. Ia adalah anak tunggal dari dari ibu tersebut. Sejak umur 11 tahun Tiko merawat ibunya sepenuh hati, kini dirinya sudah menginjak 23 tahun.
Kisah, pilu Tiko ini mulai viral dibagikan oleh akun Youtube Bang Brew TV beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Asal Mula Angpao dan Makna Pemberian Angpao di Perayaan Tahun Baru Imlek
Dalam video tersebut dijelaskan perjalanan Tiko merawat ibunya yang mengalami gangguan jiwa ini dimulai sejak ayahnya pergi meninggalkan ibunya. Tiko merasakan ada keanehan terhadap kondisi sang ibu yang mulai kurang sehat dan suka berbicara sendiri.
Sejak ayahnya pergi meninggalkannya, Ibu Eny dan Tiko yang bertahan hidup tanpa listrik dan air di rumah mewahnya.
Tak hanya tanpa listrik dan air, luar rumahnya pun tampak tanaman rimbun dan dedaunan berserakan tidak pernah dibersihkan.
Baca Juga: 5 Twibbon HUT Kowal 2023 Berdesain Simple dan Elegan: Lengkap dengan Cara Membuatnya
Dalam ceritanya ia menjelaskan, Ibu Eny mengalami depresi sejak ditinggalkan oleh ayahnya pada tahun 2010.
Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan Ibu menadah air hujan untuk mandi dan masak. Saluran listrik dan air ke rumah itu pun sudah putus semenjak kepergian ayahnya.
“Meteran sudah diputus, air nampung, kalo nggak ambil dari sebelah," kata Tiko dikutip dari YouTube Bang brew TV dilansir Media Blitar, Rabu 4 Januari 2023.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Lontong Cap Go Meh Paling Enak, Cocok Disajikan Setelah Tahun Baru Imlek
Tiko mengatakan, sejak ibunya stress, Ibu Eny pun bersikap sensitif pada orang asing. Bahkan, menurut pengakuannya, ibunya tak segan menyerang orang yang mendatangi rumahnya.
Karena hal inilah yang membuat kondisi ruamah mewahnya menjadi tidak terurus bahkan seperti rumah tak berpenghuni.
“Selain saya sibuk, ibuk juga nggak terlalu ngerawat. Cuma emang ada waktunya untuk dibersihin. Di tahun 2011 antara 2011 2013 kalo nggak salah. Papa pergi, ibu kurang sehat (kejiwaannya),” kata Tiko.
“Jadi ibu suka marah-marah sendiri, suka ngomong sendiri. Cuma ya saya urus, paling ini ibu nggak pernah keluar,” lanjutnya.
Pria 23 tahun ini, kini bekerja sebagai satpam di komplek tempat tinggalnya tersebut untuk membiayai kebutuhan hidup dirinya sendiri dan juga ibunya.
Karena memang dekat, ia juga sering menyempatkan diri untuk pulang ke rumah untuk mengecek keadaan sang ibu.
Baca Juga: Sinopsis Drakor Fanta G Spot, Tayang Berapa Episode? Setiap Hari Apa, Jam Berapa, Nonton Dimana?
Dilansir Media Blitar dari berbagai sumber saudara dari kedua orang taunya juga hilang kontak sejak ayahnya pergi.
Namun, memang sempat ada yang datang ke rumah, kata Tiko, menggunakan mobil. Sayangnya Tiko tak sempat bertemu dengan kerabat yang datang itu.
“Sejak papah pergi lost, gak tahu jejaknya ke mana. Datang di 2020 atau 2019, mobil nopolnya plat W (Sidoarjo),” kata Tiko.
Meski sudah tak terurus, rumah besar dan mewah yang dihuni ibunya Tiko itu tak akan dijual. Sebab, menjadi peninggalan orangtuanya.
“Nggak ada niat dijual karena peninggalan orangtua,” ujarnya.
Kisah tragis Tiko ini kemudian mendadak mendapat atensi publik khsusunya di medsos. Terbaru, Ibu Eny pun diketahui telah dievakuasi oleh Dinas Sosial setempat.
Saat mengvakuasi Ibu Eny, petugas terpaksa harus mendobrak pintu rumah mewah terbengkalai tersebut.
Menyaksikan sang Ibu dievakuasi, Tiko pun tak kuasa menahan tangisnya. Ia pun dikuatkan dan didampingi oleh para tetangganya.
Meski kini hidupnya sangat berat, ia mengaku dulunya ia hidup dengan keluarga yang harmonis di rumah mewahnya tersebut.
Namun, roda kehidupan pasti berputar, semanjak ia menginjak masa remaja semuanya berubah drastis.
“Dulu hidup enak. Walaupun samar-samar karena masih kecil tapi sebagian kecil ingat. Dulu papa mama sibuk kerja memang,” ujar Tiko.
Dalam keterangannya, Tiko juga membeberkan pekerjaan orang Taunya dulu. Iia mengatakan kedua orang tuanya merupakan pegawai kantoran.
Diakuinya, ayah dan ibu Tiko berpisah lantaran perceraian. Setelah bercerai dengan ibunya, ayah Tiko pun dikatakan pulang kampung ke Madiun.
Sejak saat itulah, kondisi Ibu Eny memburuk dan bersikap seolah seperti orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).***
