Network
MEDIA BLITAR - Bari-baru ini video perilaku tidak pantas perempuan asal Rusia yang berpose tanpa busana di pohon belakang Pura Babakan, tempat suci bagi umat Hindu di Bali jadi sorotan publik.
Video tersebut viral setelah perancang busana ternama Niluh Djelantik mengutuk perbuatan bule yang mengaku sebagai guru yoga tersebut.
Dalam video yang diunggah oleh Niluh Djelantik, tampak Alina sedang berpose layaknya model di atas pohon Kayu putih yang diperkirakan beruaia 700 tahun.
"Inner Amazon ndasmu. Habis turis nari telenji di Gunung Batur, sekarang ada lagi kayak beginian. Kamu tahu pohon Kayu putih yang telah berusia 700 tahun ini terletak di belakang Pura Babakan ? Artinya apa ? Pura ini masuk dalam lingkungan tempat suci. Kalau mau meditasi atau selfi silakan. Maksudmu apa ??? Demi konten ??? Kesucian pura jadi tercemar karena kelakuanmu," tulis Niluh Djelantik melalui unggahan Instagram pribadinya @niluhdjelantik.
Tidak hanya mengutuk perbuatan Alina, Niluh Djelantik juga meminta pihak berwajib menindak dan memberi sanksi kepada Alina.
Usia video tidak pantas tersebut viral, Alina kemudian meminta maaf secara langsung melalui akun instagramnya.
Baca Juga: Wajib Coba! Makanan Ini Cocok Dinikmati Bareng Keluarga, Ekonomis dan Bikin Nagih
"Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Bali dan Indonesia, saya menyesali perbuatan saya. Saya sangat malu, saya tidak bermaksud menyinggung Anda dengan cara apa pun, sama sekali tidak ada pengetahuan tentang tempat ini. Saya Barusan Berdoa di bawah Pohon dan langsung pergi ke kantor polisi untuk menjelaskan kejadian Ini dan meminta maaf," tulis peremupuan Rusia berusia 28 tahun tersebut.
Tidak hanya itu, Alina juga menyampaikan permohonan maafnya tersebut ke Niluh Djelantik.
Melalui unggahannya, NiLuh Djelantik telah menerima permohonan maaf Alina.
Kendati demikian, Niluh Djelantik menegaskan jika proses hukum dari kepolisian dan imigrasi terus berjalan.
"Kepada alina_yogi, Terimakasih untuk pesanmu. Permintaan maafmu kami terima. Perihal video telanjangmu, proses dari pihak Imigrasi dan kepolisian jalan terus. Ada aturan dan sanksi yang harus kamu hormati. Baik mengenai pelanggaran yang kamu lakukan maupun juga status izin tinggalmu, apakah kamu menggunakan visa turis atau memiliki izin resmi dalam menjalankan usahamu.
Upacara pembersihan Guru Piduka harus dilakukan oleh pihak desa, pertanggungjawabanmu kepada pihak prajuru desa dan masyarakat setempat. Tanggung semua biaya upacara tersebut dan ikuti prosesinya hingga selesai.
Dimana bumi kamu pijak, disana langit kamu junjung.
Sampaikan kepada semua teman-temanmu yang tinggal di Bali. Bahwa jika mereka menodai kesucian adat istiadat kami, melanggar peruntukan izin tinggal ( misal visa turis tapi malah bekerja/buka usaha di Indonesia) maka kami tidak akan segan-segan menindak dan melaporkan kepada pihak yang berwajib. Terimakasih." tulis Niluh Djelantik seperti dikutip MediaBlitar, Kamis 5 Mei 2022.***
