Dalam keadaan Senis yang sekarat, Ceren hanya tertawa dan menikmati pemandangan Seniz sedang kesakitan karena racun.
Tanpa mencari bantuan, dia membiarkan bibi mertuanya itu kesakitan dan meracau segala hal yang dia ingin katakan sejak lama.
Melihat keadaan ini, Nedim mencoba untuk menyelamatkan Seniz tapi mendapat penolakan dari sang istri.
Bahkan ketika diminta Nedim untuk mencari ambulans, Ceren menolak dengan keras dan menasehati Nedim untuk membiarkan keadaan bibinya yang jahat.
Dengan sekuat tenaga, Nedim menggendong bibinya untuk dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Di rumah sakit dia mulai berbicara dengan Ceren, bahkan mengatakan bahwa semua yang dilakukan oleh Ceren adalah salah.
Karena bila rencananya berhasil, maka istrinya akan menjadi seorang pembunuh dan mempermudah kehidupan Seniz.
Baca Juga: Menu Sahur Praktis dan Ekonomis ala Chef Devina Hermawan, Cukup 15 Menit
Ceren mengajak Nedim untuk bekerjasama dan menjalani kehidupan mereka masing-masing dengan dendam yang dimiliki.