Cemre akhirnya masuk kedalam kamar untuk menenangkan diri dan mencoba mencari solusi dari semua permasalahan yang dihadapi.
Kakak perempuan Ceren ini, langsung menghubungi Cenk yang ternyata tidak bisa dihubungi, mungkin handphone dimatikan.
Akhirnya Cemre meninggalkan pesan suara melalui ponselnya dan mencurahkan semua isi hati dan kekhawatirannya.
“Aku tahu pernikahan kita tidak nyata, tetapi hal ini membebaniku,” ucap Cemre.
“Karena perasaan kepada Nedim, kamu berpikir aku memanfaatkanmu Cenk?” lanjutnya.
“Aku akan menemuimu Cenk, aku sangat ingin berbicara denganmu,” ucap Cemre sambil menutup telepon.
Tepat di depan pintu, Ceren sudah menguping pembicaraan suami istri yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang lain.
Mengetahui kenyataan itu, Ceren sangat berbahagia dan langsung tersenyum lebar bahkan cenderung tertawa.