“Sebelum aku diusir dan dipermainkan, aku akan pergi dari rumah ini,” ucap Cenk.
Keinginan Cenk untuk pergi dari rumah sudah bulat, bahkan Cemre tidak bisa menghalanginya. Akhirnya Cenk pergi dalam keadaan penuh amarah.
Awalnya Cemre hanya terdiam melihat kepergian Cenk, lalu Seher memberikan nasehat untuk mengikuti suaminya.
“Jangan hanya diam saja putriku, ikuti suamimu!” ucap Seher.
Di halaman, Cemre berusaha untuk menghentikan Cenk yang sudah bersiap naik mobil, tetapi tidak bisa, Cenk akhirnya tetap pergi dari rumah.
Sementara itu, Ceren yang melihat kejadian pertengkaran antara Cemre dan Cenk, merasakan kebahagiaan yang sangat besar.
Hal ini sama seperti yang diharapkannya, Cenk akhirnya meninggalkan Cemre dan ada kemungkinan untuk segera bercerai.
Tapi lamunan itu masih belum terwujud, karena sampai saat Cenk pergi pun, Cemre tetap berada di sisi suaminya untuk menahan kepergiannya dari rumah.