“Apakah aku jelek,” ucap Nedim.
“Tidak, kamu tampan seperti pengantin,” jawab Cemre membesarkan hati Nedim.
Sejak saat itu, Nedim mulai memiliki perasaan terhadap Cemre. Ia selalu bahagia ketika Cemre datang dan menyapanya di pagi hari.
Perlindungan yang diberikan oleh Cemre bahkan sampai nekat membawanya pergi dari upacara pernikahannya dengan Ceren.
Ketika dia berusaha untuk menyelamatkan Nedim dari kejahatan Ceren, Cemre rela untuk selalu di cap sebagai penculik.
Dalam pelarian, Cemre juga tidak pernah melepaskan pandangannya terhadap Nedim. Bahkan Nedim terus diajak bersenang-senang.
Ketika di sungai, untuk pertama kalinya Nedim merasakan dinginnya air sungai yang menyentuh tubuhnya.
Saat di perkemahan, ia juga kembali melihat Cemre tersenyum lebar dan mendengar suara merdu perawatnya.