Network
“Ceritanya sendiri memang keinginan Baby M untuk bisa hidup normal seperti anak-anak pada umunya yang dilahirkan dan juag dicintai oleh kedua orang tuanya. Namun, sayang sekali ibu Baby M memutuskan untuk mengakhiri hidup baby M dengan mengaborsi,” ucap Furi Harun.
Dia masih sangat ingin hidup. Sebelum diaborsi ia diberikan obat atau ramuan yang membuatnya sakit dan kepanasan di dalam rahim ibunya. Ia masih bertahan dan berharap ibunya mencintai dan menyayanginya.
Baca Juga: Profil Biodata Faradina Pemenang Boneka Horor Indonesia Next Top Model: Tinggi Badan-Instagram
Namun, Itu tidak berlansung lama karena ibunya mengaborsi, dengan cara langsung dicabut secara paksa dari rahim ibunya dan langsung meninggal. Usianya saat itu lima bulan lebih.
“Bayi dalam kepercayaan orang muslim sudah ditiupkan roh sejak usia 4 bulan dalam kandungan,” ucap Furi Harun.
“Kita tidak bisa menghakimi seseirang karena mungkin pada saat itu kondisi ibu Baby M memang belum siap atau hamil di luar nikah, atau mungkin sudah memiliki beban yang terlalu berat,” kata Furi Harun.
Banyak persoalan ibu untuk mengaborsi anak dan tidak bahagia saat mengaborsi anaknya.
“Sebenarnya memang tidak ada seorang ibu yang ingin membunuh anaknya,” ucap Furi Harun.
Saat perempuan melakukan aborsi juga harus melarung atau berdoa, serta melarung baju bayi dan seraya berdoa mudah-mudahan bayi yang mereka aborsi senantiasa mendapatkan tempat yang baik.
Baca Juga: Beredar Fenomena Teror Lampor Keranda Terbang, Ahli Spiritual Ungkap Kaitan ‘Gondo Mayit’ Tanah Jawa
