Network
MEDIA BLITAR – Di tengah pandemi Covid-19 saat ini yang semakin mengkhawatirkan, membuat pemerintah mengambil berbagai kebijakan.
Adanya program vaksinasi, diharapkan bisa meningkatkan imunitas masyarakat.
Selain itu, yang kini sedang berlangsung adalah adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.
Hal ini tentu memberikan dampak kepada masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang atau pekerja harian.
Dimana jika tidak bekerja setiap harinya, mereka akan kesulitan menyambung hidup.
Salah satu yang baru-baru ini menjadi sorotan publik adalah seorang ibu-ibu penjual es sari tebu.
Dilansir oleh MediaBlitar.com dari akun Instagram @matpeciiii, terlihat seorang ibu penjual es sari tebu menangis lantaran harga dagangannya ditawar lebih tinggi.
Video yang diunggah pada Sabtu, 17 Juli 2021 malam itu, cukup menarik perhatian netizen.
“Tutorial cara nawar harga ke pedagang kecil saat PPKM ala Mat peci,” tulis caption dalam unggahan itu.
Baca Juga: Pemerintah Disebut Tanggung Kehidupan Masyarakat Imbas dari Perpanjangan PPKM Darurat Jawa-Bali
Terlihat seorang ibu berkaos biru itu tengah menunggu pelanggannya di bawah pohon bersama gerobaknya.
Saat dihampiri Mat Peci dan kedua istrinya yang ingin membeli segelas es sari tebu, ibu itu langsung berdiri dan melayaninya.
Diketahui hari itu dagangan si ibu masih laku sebanyak empat gelas. Usai dikemas, pesanan Mat Peci segera diberikan.
Untuk satu gelasnya es sari tebu dibanderol sebesar Rp 5 ribu. Namun, istri Mat Peci menawar dengan harga yang mengejutkan.
“Berapa teh? Rp 5 ribu? Jangan Rp 5 ribu atuh ya, Rp 100 ribu aja ya?,” ungkap salah satu istrinya.
Baca Juga: dr Tirta Beri Saran dan Solusi Pada Pemerintah Usai Ungkapkan Tidak Setuju Perpanjangan PPKM Darurat
Sementara, istri yang satunya meminta agar diberi Rp 200 ribu.
Terjadilah obrolan antara kedua istri Mat Peci terkait penawaran harga, hingga mencapai Rp 400 ribu.
Si ibu penjual yang sudah terlihat bingung dan berkaca-kaca meminta untuk menyudahi tawaran yang sudah tinggi dari harga aslinya.
“Yaudah yaudah, nih Rp 500 ribu aja,” ungkap Mat Peci sambil memberikan uangnya.
Si ibu yang masih tidak percaya itu terlihat sangat terharu, dan berkaca-kaca.
“Yang bener pak? Terima kasih ya Pak Bu,” ungkap ibu penjual es sari tebu.
Baca Juga: Dr Tirta Tidak Setuju Dengan Perpanjangan PPKM Darurat: Harusnya Dicoba Solusi Yang Lain
Saat Mat Peci dan kedua istrinya meninggalkan si ibu penjual, terlihat ibu itu menangis di sesegukan di samping gerobaknya.
“Pas Mat Peci nengok ke belakang, ibunya lagi nangis sesegukan,” tulis Mat Peci.***
