Pelajar Hina Palestina hingga Dikeluarkan dari Sekolah, Ferdinand Hutahaean Bandingkan dengan Novel Baswedan

- 20 Mei 2021, 14:21 WIB
Ferdinand Hutahaean dan Novel Baswedan.
Ferdinand Hutahaean dan Novel Baswedan. /Kolase foto Twitter/@FerdinandHaean3 dan @nazaqistsha.

MEDIA BLITAR – Beberapa waktu yang lalu, jagat media sosial dihebohkan dengan aksi pelajar berinisial MS yang dinilai menghina Palestina melalui konten Tik Tok.

Video yang dibuat tersebut menjadi ramai dan viral, hingga akhirnya MS menyampaikan permohonan maafnya.

Seperti yang dikutip dari Pikiran Rakyat, jika MS dikeluarkan pihak sekolah, karena dinilai sudah menghina Palestina.

Dan sebelumnya, MS yang dilaporkan ke pihak kepolisian, kini telah dikembalikan kepada orang tuanya.

Baca Juga: Sebut Indonesia The Next Palestina Jika Hal Ini Terjadi, Denny Darko: Tidak Menunggu Lama

Hal ini pun turut mendapatkan sorotan dari mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Melalui cuitannya di Twitter, sanksi yang diberikan kepada pelajar, dengan mengeluarkan dari sekolah adalah berlebihan.

Ferdinand Hutahaean menilai, jika sekolah adalah tempat untuk memberikan pendidikan yang layak untuk para pelajar, supaya memiliki ilmu dan budi pekerti yang baik.

"Sekolah adalah tempat membina dan mendidik anak-anak agar berilmu pengetahuan dan berbudi pekerti," cuit Ferdinand Hutahaean pada 19 Mei 2021.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Pemain MU di Old Trafford, Paul Pogba dan Amad Diallo Bawa Bendera Palestina

Disampaikan lebih lanjut oleh Ferdinand Hutahaean jika kejadian tersebut, menjadi kejahatan untuk hak konstitusional pelajar tersebut.

"Maka ketika sekolah memilih mengeluarkan anak ini, sama saja sekolah melakukan kejahatan terhadap hak konstitusional anak ini. Ini berlebihan dan dia harus kembali sekolah," tulis Ferdinan Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean pun turut meminta pihak Kemendikbud, supaya pelajar tersebut bisa kembeli ke sekolah.

Baca Juga: Imbas Kurang Cerdas Pelaku TikTok Hina Palestina Viral Dijadikan Guyonan, Akhirnya Khilaf: Saya Kira Palestina

"Kepada Yth Kemendikbud RI saya mohon agar anak ini segera dikembalikan haknya di sekolah, tegur pihak yang mengeluarkannya. Sekolah tempat mendidik bukan menindas," sambungnya.

Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean turut membandingkan indisen MS ini dengan peristiwa pegawai KPK yang beberapa waktu lalu tidak lulus dalam TWK.

Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean menuliskan, Novel Baswedan dkk sj tak lulus Wawasan Kebangsaan, apalagi anak2 labil seperti di Bengkulu dan NTB itu pasti blm paham soal hukum dan wawasan kebangsaan. Mengapa Novel dkk sj diberi kesempatan dibina sementara anak sekolah main pecat? ABG labil main tangkap tahan? Duhhh..!!

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Twitter Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x