Pada sebuah sesi menjawab pertanyaan, apakah suka kentut sembarangan, Mayangsari mengaku tidak suka.
“Suka kentut sembarang, em kalau sembarang kayaknya sih enggak. Masih lumayan sopan. Tidak (suka kentut sembarang),” jawabnya.
Selanjutnya dia juga menjelaskan mengapa kentut itu penting. Asalkan tahu tempat dan kondisi.
Sebab banyak orang dirawat di rumah sakit lantaran tidak bisa untuk kentut. Oleh sebab itulah kentut merupakan sebuah kenikmatan.
“Tapi harus (kentut) karena kentut itu bagian dari nikmat,” ungkap Mayangsari.
Menanggapi jika ada teman yang tiba-tiba kentut meskipun berbunyi, dirinya menganjurkan agar memaklumi kejadian tersebut.
“Jadi dimaklumi lah ya kalau ada orang yang kelepasan kentut,” pungkasnya.
Namun kalau kentut disengaja dan memberikan efek luar biasa, hal itu berbeda lagi perlakuannya.***