Lagi Ramai Matahari Terbit dari Utara Hingga Disebut Kiamat, Begini Penjelasan BMKG

18 Juni 2021, 19:53 WIB
Ilustrasi Lagi Ramai Matahari Terbit dari Utara Hingga Disebut Kiamat, Begini Penjelasan BMKG* /Pixabay/dafandor/

MEDIA BLITAR – Ramai diperbincangkan matahari terbit dari Utara yang membuat publik heboh hingga menyangkut-pautkan dengan kiamat.

Diketahui, pada Kamis, 17 Juni 2021 terdapat sebuah rekaman video yang beredar di media sosial yang menunjukkan seorang menyorot matahari dengan kamera.

Dalam video tersebut, momen diambil pada pukul 08.00 WIB. Terlihat matahari yang seharusnya terbit dari timur justru terbit dari Utara.

Tampak seorang perekam menunjukkan arah lokasi masjid sebagai petunjuk arah sebelah Timur dan Utara.

Baca Juga: Kenali Manfaat Vitamin D untuk Tubuh, Jangan Ragu untuk Terpapar Matahari

Lebih lanjut, dirinya menghubungkan tragedy tersebut dengan hadis yang menyebut salah satu tanda kiamat yakni ketika matahari terbit dari utara.

Hal ini membuat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan agar informasinya tidak simpang siur.

Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG memberikan penjelasan atas kemunculan peristiwa tersebut.

Melalui akun media sosialnya, Daryono mengaku prihatin dengan asumsi masyarakat yang langsung menduga kalau tragedy tersebut sebagai tanda dari kiamat.

Padahal peristiwa tersebut sudah dipelajari sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Hari Ini, Juga Bertepatan dengan Ulang Tahun Jokowi ke-59

Viral Fenomena Matahari Terbit di Utara, Tanda Apakah? Ini Penjelasan BMKG

“Saya kok agak prihatin dengan viralnya kasus gerak semu matahari, padahal itu di pelajaran geografi saat SMP sudah diajarkan,” kicaunya, dikutip MediaBlitar.com dari akun Twitter @DaryonoBMKG.

Daryono pun merasa sedih karena hal-hal semacam itu bisa sampai viral, bahkan menyinggung soal hari akhir.

“Sedih, hal seperti ini sampai viral, sampai-sampai nyinggung kiamat segala,” kicaunya.

Tidak hanya itu, Daryono juga memberikan penjelasan terkait gerak semu matahari yang mengakibatkan matahari terbit dari arah utara.

Baca Juga: Sinopsis Film 2012, Kisah Perjuangan Menyelamatkan Diri dari Tsunami Terbesar Layaknya Kiamat

“Gerak semu matahari merupakan fenomena alam biasa, dimana kedudukan matahari seperti bergeser ke utara dan selatan yang terjadi tiap tahun. Saat ini, matahari sedang bergeser ke utara, puncaknya di utara pada 21 Juni,” kicaunya.

Daryono menekankan bahwa fenomena ini terjadi, karena pergerakan bumi mengelilingi matahari yang disebut dengan revolusi bumi.

“Ini terjadi karena pergerakan bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) sehingga matahari seolah terbit di utara,” kicaunya.***

Editor: Nur Yasin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler