Supaya Penuh Berkah, Yuk Jalankan Sunah, Simak Niat dan Tata Cara Puasa Senin Kamis

- 24 Agustus 2020, 12:13 WIB
Ilustrasi niat puasa Senin Kamis.*/
Ilustrasi niat puasa Senin Kamis.*/ /Pixabay

MEDIA BLITAR - Puasa Senin-Kamis merupakan salah satu ibadah sunah yang sering dilakukan oleh nabi Muhammad SAW.

Pada prinsipnya, cara berpuasa sunah ini tidak berbeda dengan puasa sunah yang lain.

Hukum puasa Senin-Kamis adalah sunah. Ini berarti jika seseorang melakukan maka akan mendapatkan pahala. Sementara jika tidak, orang tersebut tidak berdosa.

Baca Juga: Amalan Malam Jumat, Simak Keutamaan Membaca Surah Yasin

Dikutip dari Tarjih.or.id, dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah:

"Bahwasanya Nabi Muhammad lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Amalan-amalan manusia diajukan kepada Allah setiap hari Senin dan Kamis, maka saya senang apabila amalan saya (pada hari tersebut) dan saya berpuasa pada hari tersebut." (H.R. Ahmad).

Dari hadits tersebut bisa disimpulkan jika hari Senin dan Kamis adalah hari yang istimewa. Pada hari itu malaikat akan mengajukan amalan-amalan di hari Senin dan Kamis pada Allah.

Baca Juga: Menanti Kelahiran Buah Hati, Simak Inspirasi Nama Bayi Bermakna Indah dari Berbagai Bahasa di Dunia

Makanya, tak heran Rasulullah memilih berpuasa pada dua hari yang istimewa ini. Simak niat dan tata cara puasa Senin-Kamis berikut.

1. Niat

Niat puasa Senin Kamis utamanya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Tapi karena sunnah, jika lupa, dapat berniat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.

2. Makan Sahur

Makan sahur termasuk salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Tetapi jika tidak dilakukan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah.

Baca Juga: Inovasi Baru Indomie, Es Krim Rasa Indomie Goreng, Penasaran Ingin Coba?

3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan

Hal-hal yang harus ditahan dalam berpuasa adalah makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. Ini dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

4. Berbuka

Waktu berbuka puasa adalah ketika matahari terbenam, yaitu saat masuknya waktu sholat Maghrib.

Saat berbuka, disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa.

Rasulullah SAW dan para sahabat, terbiasa mengerjakan amal dengan niat tanpa dilafalkan. Dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu dijelaskan, semua ulama setuju jika tempat niat adalah hati.

Baca Juga: Mulai Malas Membaca? Simak 5 Manfaat Membaca Buku Berikut Ini

Melafalkan niat tidak menjadi syarat, namun jumhur ulama berpendapat hukumnya sunnah agar membantu hati dalam menghadirkan niat.

Meskipun dalam hadits tidak ditemukan lafadz niat puasa Senin-Kamis, berikut lafadz niat yang dapat digunakan.

Puasa Senin:

Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Ta’ala

Puasa Kamis:

Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta’ala

***

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x