Di Era Kolonialisme Belanda, Ki Hadjar Dewantara juga dikenal karena berani menantang pemerintah Hindia Belanda pada masa itu.
Alasan ini, karena hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan, dimana warga asli Indonesia tidak diperbolehkan untuk mendapatkan pendidikan.
Ki Hadjar Dewantara saat itu diasingkan ke Belanda dan membuat suatu lembaga pendidikan, yang dinamainya Taman Siswa saat kembali ke Indonesia.
Beliau pun juga diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia, dan semboyan yang digunakan untuk Pendidikan di sekolah adalah ‘Tut wuri handayani, ing Madyo Mangun Karso dan ing Ngarso Sung Tulodo’.
Arti dari semboyan tersebut, ‘Tut wuri handayani’ (Dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahn), ‘ing Madyo Mangun Karso’ (Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide).
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023: Penuh Inspirasi, Semangat, dari Para Tokoh
Sedangkan, arti ‘ing Ngarso Sung Tulodo’ (Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Adanya peringatan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional, yang berasal dari tanggal kelahiran dari Ki Hadjar Dewantara.
Hingga sekarang pendidikan di Indonesia tengah berada dalam perkembangan yang mengarah ke hal lebih baik, meskipun ada berbagai rintangan yang harus dihadapi.