Sejarah NU yang Berdiri pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926, Simak Selengkapnya!

- 4 Februari 2023, 12:59 WIB
Logo Nahdlatul Ulama - Sejarah NU
Logo Nahdlatul Ulama - Sejarah NU /instagram/@nahdlatululama/

MEDIA BLITAR - Menjelang harlah satu abad Nahdlatul Ulama (NU), sudahkah anda mengetahui sejarah NU? Simak sejarah NU yang tersaji di artikel ini.

Seperti yang diketahui, NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 yang bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1344 H. Pada tahun 2023 ini NU genap berusia yang ke-100 tahun atau satu abad.

Simak berikut sejarah NU yang perlu anda ketahui, sebagaimana dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama yakni nu.or.id.

Pada tahun 1916, untuk melawan kolonialisme, kalangan pesantren membentuk organisasi pergerakan yang bernama Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air).

Baca Juga: Lirik 'Mars Satu Abad NU' Cipt. KH Ahmad Mustofa Bisri: Subhanallah, Allahu Akbar, Maha Suci Allah Maha Besar

Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran). Didirikannya Nahdlatul Fikri ini adalah sebagai wahana pendidikan sosial politik dan keagamaan kaum santri.

Kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar (Pergerakan Kaum Saudagar) yang menjadi organisasi untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Sementara itu, Taswirul Afkar atau Nahdlatul Fikri menjadi lembaga pendidikan yang berkembang pesat.

Pada tahun 1908 muncul gerakan yang dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Gerakan ini merupakan sebuah upaya kaum terpelajar dalam memperjuangkan martabat bangsa dengan jalan pendidikan dan organisasi.

Kebangkitan Nasional muncul setelah adanya kondisi keterbelakangan mental dan ekonomi yang dialami bangsa Indonesia akibat penjajahan dan kungkungan tradisi.

Baca Juga: Klik 31 Twibbon Harlah 1 Abad NU, Gratis Desain Menarik dan Terbaik untuk Dibagikan ke Medsos

Pada saat masyarakat pribumi menyadari penderitaan dan ketertinggalan, mereka memiliki semangat kebangkitan yang terus menyala dan menyebar. Sehingga berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan muncul.

Suatu ketika, Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal (Mazhab Wahabi) di Makkah dan menghancurkan seluruh peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam (selama ini diziarahi dan dianggal bid'ah). Hal ini disambut hangat oleh para kaum modernis di Indonesia seperti Muhammadiyah dan PSII.

Sementara kalangan pesantren yang membela keberagaman, mereka menolak adanya pembatasan bermazhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut.

Kemudian kalangan pesantren tersebut dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta tahun 1925 dan tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami di Makkah.

Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Harlah NU ke-1 Abad Penuh Makna dan Semangat, Cocok untuk Caption di Medsos

Kalangan pesantren yang memiliki kegigihan dalam menciptakan kebebasan bermazhab dan pelestarian warisan peradaban, membuat delegasi dengan nama Komite Hejaz (diketuai oleh KH. Wahab hasbullah).

Desakan kalangan pesantren dan tantangan segala penjuru umat Islam di dunia akhirnya membuat Raja Ibnu Saud mengurungkan Niatnya. Sehingga kini di Makkah bebas beribadah sesuai dengan mazhab masing-masing.

Dari komite dan organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc yang ada, kemudian dianggap perlu dibentuk sebuah organisasi agar lebih sistematis dan mengantisipasi perkembangan zaman.

Baca Juga: Tinggal Klik! Twibbon 1 Abad NU 2023 Terpopuler Dengan Desain Simple dan Elegan

Pada 31 Januari 1926 (16 Rajab 1344 H) dibentuk organisasi bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) yang dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari. Organisasi ini dibentuk setelah berkoordinasi dengan berbagai kiai dan muncul kesepakatan.

KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar) dan Kitab I'tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah yang diwujudkan dalam Khittah NU (dasar rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, agama, dan politik).

Itulah sejarah Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H di Surabaya. ***

Editor: Ayu Eviana

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x