Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dalam Islam Lengkap Doa Sholat Gerhana Bulan, Bolehkah Salat Sendiri?

- 8 November 2022, 17:31 WIB
Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dalam Islam Lengkap Doa Sholat Gerhana Bulan, Bolehkah Salat Sendiri?
Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dalam Islam Lengkap Doa Sholat Gerhana Bulan, Bolehkah Salat Sendiri? /Pexels/melissa mayes

MEDIA BLITAR – Gerhana Bulan total atau khusuful qamar akan segera berlangsung hari ini, Selasa 8 November 2022. Sejumlah daerah di Indonesia dapat melihat fase gerhana bulan total.

Berdasarkan sejumlah hadits, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya mengerjakan shalat gerhana saat melihat fenomena tersebut.

فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا

Artinya: "Jika kalian melihat gerhana (Bulan atau Matahari) tersebut, maka sholatlah." (HR Bukhari)

Jika kamu ingin melaksanakan sholat gerhana bulan namun belum tau niat, tata cara serta doa gerhana bulan. Serta muncul di benakmu tentang bolehkan sholat gerhana sendiri? Tenang saja disini akan ada informasi lengkap mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Lokasi Mana yang Bisa Lihat Gerhana Bulan? Cek Daftar Wilayah dan Jadwal Waktu Dimana Mengamati GBT Hari Ini

Tata cara sholat gerhana bulan memiliki ketentuan tertentu karena berbeda dengan pelaksanaan sholat pada umumnya. Hukum shalat gerhana adalah Sunnah Muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.

Gerhana bulan adalah suatu fenomena yang terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, dengan bumi berada di antara keduanya. Saat peristiwa ini terjadi, Rasulullah sangat menganjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana.

Sesuai anjuran Rasulullah SAW, umat muslim sebaiknya melaksanakan sholat gerhana saat fenomena astronomi ini terjadi.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melaksanakan sholat gerhana bulan sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Anjuran melaksanakan sholat gerhana bulan dijelaskan dalam hadis berikut ini:

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Baca Juga: Link Streaming Gerhana Bulan Total, Lengkap dengan Wilayah dan Jadwal Dimana Mengamati Gerhana Total Hari Ini

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin 'Ilaqah, dia berkata: "Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu'bah berkata, "Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) kembali tampak." (H.R. Al-Bukhari)

Bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan
Sebagaimana salat lainnya, salat gerhana bulan juga diawali dengan bacaan niat. Berikut bacaan niat shalat gerhana bulan:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ.
Artinya:
"Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Baca Juga: NONTON Film Black Panther: Wakanda Forever Full Movie, ini Link Tiket Nontonnya

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Sebelum melaksanakan shalat gerhana bulan, perlu diketahui tata cara pelaksanaannya. Berikut ini tata cara pelaksanaan sholat gerhana bulan yang dikutip dari laman resmi Kemenag:· Berniat di dalam hati

1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
3. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
4. Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaannya
5. Kemudian bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan 'Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd'
6. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
8. Selanjutnya, bangkit dari rukuk (i'tidal)
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali
10. Selanjutnya, bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua. Rakaat kedua ini dilaksanakan sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
11. Salam
12. Setelah melaksanakan sholat gerhana, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.

Baca Juga: Osasuna vs Barcelona: Head to Head, Prediksi Line Up, Statistik, Link Streaming, Rabu Dini Hari La Liga

Apakah Boleh Sholat Gerhana Sendiri?

Saleh bin al-Fauzan menjelaskan dalam Ringkasan Fiqih Islam, sholat gerhana disunnahkan untuk dilakukan berjamaah sebagaimana Rasulullah SAW melakukannya dan boleh juga dilakukan sendiri-sendiri seperti sholat sunnah lainnya. Akan tetapi, menurutnya, sholat gerhana lebih baik dilakukan secara berjamaah.

Pendapat ini turut dikatakan Muhammad Sholikhin dalam buku Panduan Shalat Sunnah Lengkap. Ia mengatakan, sholat gerhana boleh dilakukan sendiri-sendiri, namun lebih baik dengan cara berjamaah di masjid.

Pendapat yang memperbolehkan untuk sholat gerhana sendiri-sendiri turut disebutkan dalam Kitab Bidayatu Al-Mujtahid yang bersandar pada riwayat Ibnu Abdil Barr yang menceritakan dari Ahmad dan Abu Hanifah.

Baca Juga: Streaming Anime BLEACH Thousand Year Blood War Episode 4 SUB INDO

Keduanya mengatakan, sholat gerhana Bulan dilakukan sendiri-sendiri, dua rakaat, tidak berjamaah. Karena, keluarnya mereka untuk sholat berjamaah yang memberatkan.

Apabila mengerjakan sholat gerhana secara berjamaah dan menjadi makmum masbuq, makmum tersebut masih dianggap mengikuti sholat gerhana apabila bergabung bersama imam pada ruku pertama. Makmum ini terhitung telah melakukan satu rakaat, sebagaimana sholat lainnya.

Sementara itu, apabila makmum baru bisa bergabung pada ruku kedua ataupun berdiri kedua, maka tidak dianggap melakukan satu rakaat. Ini merupakan pendapat paling kuat menurut mazhab Syafi'i.***

Editor: Farra Fadila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x