Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat, Spesial Bulan Maulid Nabi 2022 Rabiul Awal 1444 H

- 6 Oktober 2022, 11:37 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat, Spesial Bulan Maulid Nabi 2022 Rabiul Awal 1444 H
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat, Spesial Bulan Maulid Nabi 2022 Rabiul Awal 1444 H /Foto via Antara/

“Aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu.” Beliau bersabda, “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim, no. 38)

Dari hadits di atas ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ketika menjelaskan hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah nomor 21.

Pertama: Siapa saja yang kurang dalam melakukan yang wajib, berarti ia tidak istiqamah, dalam dirinya terdapat penyimpangan. Ia semakin dikatakan menyimpang sekadar dengan hal wajib yang ditinggalkan dan keharaman yang dikerjakan.

Kedua: Sekarang tinggal kita koreksi diri, apakah kita benar-benar istiqamah ataukah tidak. Jika benar-benar istiqamah, maka bersyukurlah kepada Allah. Jika tidak istiqamah, maka wajib baginya kembali kepada jalan Allah.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Bahasa Jawa Maulid Nabi Muhammad SAW 2022: Singkat, Berbobot, dan Mudah Dihafal

Ketiga: Istiqamah itu mencakup segala macam amal. Siapa yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya, maka ia tidak istiqamah. Siapa yang enggan bayar zakat, maka ia tidak istiqamah. Siapa yang menjatuhkan kehormatan orang lain, ia juga tidak istiqamah. Siapa yang menipu dan mengelabui dalam jual beli, juga dalam sewa-menyewa, maka ia tidak disebut istiqamah.

Bagaimana cara istiqamah? Ada tiga kiat utama yang bisa diamalkan.

Pertama: Mencari teman bergaul yang saleh.
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah