Mengenal Kandungan Gas Air Mata, Alat Pembubar Kericuhan Sepak Bola Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruan

- 2 Oktober 2022, 17:40 WIB
Mengenal Kandungan Gas Air Mata, Alat Pembubar Kericuhan Sepak Bola Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruan
Mengenal Kandungan Gas Air Mata, Alat Pembubar Kericuhan Sepak Bola Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruan /tangkapan layar Instagram @majeliskopi08/

MEDIA BLITAR - Gas air mata menjadi perbincangan hangat, mengawali bulan Oktober 2022. Ini beriringan dengan insiden kericuhan yang terjadi paska Arema vs Persebaya berlaga di stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Gas air mata digunakan oleh aparat keamanan sebagai alat pembubar kericuhan yang terjadi malam itu, tetapi tuai sorotan. Ini tak selaras dengan peraturan FIFA Pasal 19 b) tertulis, 'No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used'. Bunyi aturan FIFA: senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa serta digunakan.

Apa sebenarnya gas air mata? Berikut ulasan, seperti yang diwartakan Portal Jember: 'Bahaya Gas Air Mata, Ini Kandungan Gas yang Diduga Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan saat Arema vs Persebaya'.

Gas air mata adalah istilah umum yang digunakan untuk bahan kimia yang bisa menyebabkan kulit iritasi.

Selain itu gas air mata juga memiliki efek kurang bagus bagi kesehatan untuk jangka panjang, baik yang kena secara langsung maupun dari paparan.

Gas air mata terdiri dari bahan kimia baik padat maupun cair, dan umumnya berbentuk semprotan atau bubuk.

Saat zat ini bereaksi, akan menyebabkan iritasi dan sakit pada bagian tertentu seperti mulut, mata, tenggorokan dan paru-paru.

Baca Juga: Lee Min Ho Sampaikan Bela Sungkawa atas Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruan

Kandungan dalam gas air mata terdiri dari beberaja macam bahan kimia antara lain seperti berikut ini:

- Kloroasetofenon (CN)
- Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
- Kloropikrin (PS)
- Bromobenzilsianida (CA)
- Dibenzoxazepin (CR)

Efek langsung yang dirasakan saat terkena gas air mata antara lain mata terasa berair, terbakar dan kemerahan.

Setelah itu penglihatan akan terasa kabur hingga iritasi di mulut dan hidung yang menyebabkan susah menelan, mual, muntah hingga susah nafas.

Untuk efek jangka pendek gas air mata biasanya akan hilang dalam 15 hingga 20 menit.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi: Hentikan Sementara Liga Sepakbola PSSI

Meski efek jangka panjang gas air mata masih butuh penelitian lebih lanjut, benturan tabung gas air mata juga cukup berbahaya.

Tabung gas air mata yang mengenai bagian-bagian tertentu bisa mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata hingga kepala.

Tragedi Stadion Kanjuruhan saat laga antara Arema vs Persebaya telah menelan sebanyak 127 korban meninggal dunia dan 180 orang yang masih dalam perawatan sejumlah rumah sakit.

Tragedi Stadion Kanjuruhan ini dimulai saat akhir pertandingan hingga akhirnya muncul tembakan gas air mata.

Namun penyebab kematian korban Tragedi Stadion Kanjuruhan ini masih diusut oleh pihak kepolisian.

***

Editor: Arini Kumalasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x