Seiring waktu, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) kemudian berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV) pada tahun 1916.
Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII mendirikan organisasi kepanduan pertama di Indonesia, dengan nama ‘Javaansche Padvinder Organisatie’ (JPO).
Baca Juga: 15 Ucapan Hari Pramuka yang Penuh Makna Dapat Dibagikan di Berbagai Media Sosial
Hal tersebut, akhirnya menstimulasi gerakan nasional lain untuk membentuk organisasi sejenis, diantaranya adalah Hizbul Wahton (HM) tahun 1918, Jong Java Padvinderij (JJP) tahun 1923, Nationale Padvinders (NP), National Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), dan Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS).
Hari pramuka mulai diresmikan Gerakan Pramuka Indonesia kepada masyarakat, pada tanggal 14 Agustus. Dari sanalah 14 Agustus ditetapkan menjadi hari pramuka
Kemudian, pada tahun 1062 membentuk organisasi Indonesische Padvinderij Organisatie (IPO), dari peleburan dua organisasi kepanduan, yakni NPO dan JIPO.
Baca Juga: Profil Biodata Nabil Asyura, Pemain Timnas Indonesia U-16: Lengkap Perjalanan Karirnya
2. Belanda pernah menyerang aktivitas organisasi kepramukaan
Banyaknya organisasi pramuka Indonesia pada masa lalu, Belanda pun memutuskan melarang organisasi kepramukaan yang memakai istilah ‘Padvinder’, karena istilah ‘Pandu’ dan ‘Kepanduan’ mulai diperkenalkan oleh K. H Agus Salim untuk organisasi kepramukaan milik Indonesia.
Selain itu, lahir Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang para anggotanya, terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.