Network
MEDIA BLITAR – Bulan Ramadhan 1443 H telah berakhir, di bulan Syawal ini umat muslim juga telah merayakan hari raya Idul Fitri.
Setelah menjalankan puasa Ramadhan selama 30 hari penuh, tentunya kita tidak ingin melewatkan bulan Syawal ini dengan melakukan ibadah puasa Senin Kamis dan puasa Qadha Ramadhan.
Kedua puasa tersebut tentunya memiliki keutamaan yang sangat penting bagi umat Muslim yang menjalankannya. Puasa Senin Kamis sendiri merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan dua kali dalam seminggu, yakni pada hari Senin dan Kamis.
Sementara puasa Qadha Ramadhan dilakukan untuk membayar hutang puasa wajib Ramadhan.
Keutamaan Puasa Senin Kamis di antaranya adalah untuk menghapus dosa dan meninggikan derajat kita di hadapan Allah SWT. Puasa sunnah yang satu ini merupakan ibadah yang selalu dilakukan oleh Rasulullah.
Hal ini disebutkan dalam hadits dari Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha yang artinya: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).
Selain itu, hari Senin dan Kamis merupakan hari ketika amalan para umat Muslim diangkat ke hadapan Tuhan. Hari Senin dan Kamis juga merupakan hari dibukanya pintu surga.
Baca Juga: Curhat Ariel NOAH Malu Dengar Suaranya Nyanyikan Lagu Lawas Peterpan: Nggak Enak Banget
Keutamaan puasa Senin Kamis juga dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut ini :
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikitpun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).
Tak hanya itu, hari Senin juga merupakan hari kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, puasa Qadha Ramadhan wajib hukumnya karena merupakan waktu di mana kita mengganti ibadah wajib, puasa Ramadhan yang sebelumnya tidak kita laksanakan. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang sakit, wanita haid, ibu hamil atau nifas ketika bulan Ramadhan serta orang yang terpaksa meninggalkan puasa Ramadhan karena melakukan perjalanan jauh (musafir).
Puasa Ramadhan yang kita tinggalkan tersebut wajib kita ganti setelah bulan Ramadhan usai. terkecuali pada hari Tasyrik (Hari di mana kita dilarang berpuasa).
Ada beberapa hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal), hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), serta hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), separuh terakhir dari bulan Sya'ban, dan hari yang diragukan, yakni 30 Sya’ban,
Berikut ini adalah niat puasa Senin Kamis :
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi tana'ala”
Artinya: “Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta'ala.”
Berikut ini adalah niat puasa Qadha Ramadhan :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Demikian niat puasa Senin Kamis dan Qadha Ramadhan lengkap dengan keutamaannya.***
