Apa itu ADHD Penyakit yang Diidap Fuji Viral di TikTok? Cek Pengertian, Gejala, Penyebab hingga Penanganan

11 Januari 2024, 06:55 WIB
Ilustrasi - Apa itu ADHD Penyakit yang Diidap Fuji Viral di TikTok? Cek Pengertian, Gejala, Penyebab hingga Penanganan /192635/pixabay

MEDIA BLITAR - Baru-baru ini, selebgram dan konten kreator terkenal, Fuji, mengungkapkan bahwa dirinya mengidap ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder.

Penyakit ini menjadi sorotan setelah Fuji berkonsultasi dengan seorang psikolog pada tahun 2022. Menurutnya, kondisi ADHD ini baru teridentifikasi setelah dirinya menyadari dampak gula berlebih, seperti minuman cokelat, yang dapat memicu gejala hiperaktif.

Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala ADHD, penyebabnya, serta cara mengatasinya, sebagaimana dialami oleh Fuji.*

1. Gejala ADHD yang Perlu Dikenali

ADHD, gangguan neurobiologis yang umumnya terlihat pada masa kanak-kanak, dapat berlanjut hingga usia dewasa.

Gangguan ini mempengaruhi fungsi eksekutif otak, termasuk kemampuan berfokus, mengendalikan impuls, dan mengorganisir tugas. Beberapa gejala ADHD yang perlu dikenali antara lain:

  • Ketidakmampuan untuk Berkonsentrasi: Seseorang dengan ADHD cenderung mudah teralihkan dari tugas atau aktivitas yang sedang dijalani.
  • Hiperaktif: Gejala ini biasanya terlihat pada anak-anak dengan tingkah laku seperti gelisah, sulit diam, atau bergerak-gerak tanpa henti.
  • Impulsif: Kesulitan dalam menunggu giliran, memotong pembicaraan, atau membuat keputusan tanpa berpikir panjang.
  • Kesulitan Mengorganisir: Kesulitan dalam mengatur tugas atau aktivitas, seringkali mudah lupa, dan sering kehilangan barang.

2. Penyebab ADHD: Faktor yang Mungkin Berkontribusi

Penyebab pasti ADHD masih belum sepenuhnya diketahui, tetapi beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab munculnya penyakit tersebut meliputi:

  • Genetika: Riwayat ADHD dalam keluarga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini.
  • Kerusakan Otak: Trauma otak atau komplikasi saat lahir dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ADHD.
  • Konsumsi Zat Selama Kehamilan: Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan ADHD.
  • Faktor Lingkungan: Paparan timbal atau merkuri dalam jangka waktu yang lama, terutama selama masa perkembangan otak, dapat berperan dalam pengembangan ADHD.

3. Mengatasi ADHD: Langkah-langkah Pengelolaan yang Tepat

ADHD adalah gangguan kompleks dengan gejala yang bervariasi. Meskipun belum ada penyebab tunggal yang dapat dipastikan, pemahaman mengenai gejala dan faktor risiko dapat membantu dalam diagnosis dini dan intervensi yang tepat.

Jika Anda atau seseorang yang dikenal menunjukkan gejala ADHD, konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah bijak untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengelolaan yang sesuai.

Dengan pengakuan terbuka Fuji, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang ADHD dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami kondisi serupa.

Dalam menghadapi ADHD, pengelolaan yang tepat, dukungan sosial, dan pendekatan holistik dapat membantu individu menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.***

Editor: Ludvia Tria Fitriani

Tags

Terkini

Terpopuler