MEDIA BLITAR – Tahun ajaran baru banyak anak-anak kecil yang siap memasuki bangku sekolah. Usia kerap dijadikan indikator dalam menentukan kesiapan anak sekolah. Padahal, masih banyak tanda-tanda yang harus mama papa perhatikan. Hal ini penting untuk diperhatikan karena terlalu cepat menyekolahkan anak yang belum siap dapat membuat mereka merasa tertekan dan tidak nyaman.
Berikut ini tanda-tanda anak siap untuk sekolah, dikutip dari jurnal yang berjudul “Mempersiapkan anak masuk sekolah dasar” yang penting untuk mama papa perhatikan:
1. Perkembangan motorik
Perkembangan motorik terdiri dari perkembangan motorik kasar (berkaitan dengan gerak otot besar) dan motorik halus (berkaitan dengan gerak otot kecil) yang berkaitan dengan kematangan tubuh. Untuk melatih perkembangan motorik dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti trial and error, meniru, dan pelatihan.
Mama papa dapat menstimulasi perkembangan motorik anak melalui aktivitas yang beragam, misalnya mengajari kegiatan yang melatih kemampuan koordinasi gerakan tubuh seperti, makan menggunakan sendok dan garpu, mengajari anak membuka dan memasang kancing baju, mengajarkan cara menggunakan serta membuka kaos kaki dan sepatu, atau mengajari cara melompat dengan satu kaki, meniti jalan, menendang bola, dan berbagai aktivitas lainnya.
Baca Juga: Apakah Besok Hari Rabu Tanggal 19 Juli 2023 Libur Sekolah? Yuk, Simak Penjelasannya!
2. Perkembangan kognitif
Anak yang akan memasuki bangku sekolah dasar atau SD mengalami perubahan fungsi kognitifnya dari tahap perkembangan praoperasional ke tahap operasional konkrit.
Materi pelajaran yang akan dihadapi di SD berkaitan dengan kemampuan dasar calistung, sehingga orangtua dapat menstimulasi anak untuk mulai mengenal angka, mengenal huruf (huruf capital dan huruf kecil), belajar menggunakan pensil yang benar, belajar menggambar sesuatu yang bermakna seperti matahari, bunga, orang, dll.
3. Perkembangan bahasa
Anak berusia 5-6 tahun umumnya anak sudah menguasai dasar-dasar dalam berbahasa. Namun ada beberapa hal yang masih perlu dipelajari seperti pelafalan, tata bahasa, perbendaharaan kata beserta artinya, pragmatika, serta kesadaran metalingustik.
Adapun kegiatan yang dapat melatih perkembangan bahasa seperti, membatasi aktivitas menonton dan menggantinya dengan aktivitas atau permainan yang berkaitan dengan literasi (seperti menulis huruf), atau kegiatan bernyanyi serta membaca sajak untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak.
4. Perkembangan sosioemosional
Aspek sosioemosional berkaitan erat dengan bagaimana anak memiliki hubungan dengan dirinya maupun orang lain, bagaimana konsep diri serta harga dirinya terbentuk, dan bagaimana kemampuan dalam mengelola dan mengekspresikan perasaan
5. Perkembangan kemandirian
Kemandirian merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesiapan anak untuk sekolah, karena ketika anak mampu menghadapi situasi atau menyelesaikan suatu tugas tanpa bergantung kepada orang lain.
***