Sejarah asal usul Angpao dan makna pemberian Angpao yang menjadi tradisi saat perayaan tahun baru Imlek
MEDIA BLITAR - Saat perayaan tahun baru Imlek, sangat erat kaitannya dengan Angpau atau angpao (Hongbao dalam bahasa Mandarin, lai see dalam bahasa Kanton, dan Ang pow menurut dialek Hokkian) yang artinya menurut KBBI adalah hadiah berupa uang amplop merah, yang umumnya diberikan kepada anak-anak, anggota keluarga yang belum menikah, atau orang tua.
Dikutip MEDIA BLITAR yang dilansir dari China Highlights, Tradisi pemberian Angpao biasa dilakukan saat acara tertentu, seperti tahun baru China atau Imlek, hari ulang tahun, dan pernikahan.
Menurut kepercayaan China, warna merah melambangkan energi, kebahagiaan, dan keberuntungan.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Lontong Cap Go Meh Paling Enak, Cocok Disajikan Setelah Tahun Baru Imlek
Amplop untuk Angpao biasanya berwarna merah dan dihiasi aksara dan simbol China.
Dalam tradisi Angpao, uang yang dibungkus dalam amplop berwarna merah dipercaya akan memberikan berkah dan kebahagiaan kepada penerimanya.
Asal usul angpau
Angpau berasal pada masa Dinasti Qin di China, saat itu banyak orang tua yang biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut yāsuì qián yang artinya uang pengusir roh jahat, uang tersebut dipercaya dapat melindungi orang orang dari penyakit dan kematian.
Baca Juga: Jisoo BLACKPINK akan Segera Debut Solo Terbaru, usai Lisa dan Rose Rilis Single di Tahun 2021
Namun semenjak negara China menemukan metode printing, yāsuì qián kemudian diganti dengan amplop merah.
Selain Tradisi memberi angpau yang menjadi ikonik saat tahun baru Imlek, kue keranjang dan jeruk mandarin juga menjadi ikonik tahun tersebut di Indonesia.
Cerita Rakyat
Budaya memberikan Angpao berasal dari salah satu cerita rakyat tertua yang berhubungan tentang tahun baru.
Menurut legenda, ada iblis bernama Sui yang menakut-nakuti anak-anak saat mereka tidur.
Demi menjaga anak mereka dari ancaman Sui, banyak orang tua yang begadang sampai pagi pada malam tahun baru.
Pada malam tahun baru, seorang anak diberi delapan koin sebagai mainan agar tidak tertidur.
Si anak membungkus koin tersebut dalam kertas berwarna merah.
Bungkusan tersebut terus dibuka dan ditutup sampai si anak kelelahan dan tertidur.
Kemudian orang tua si anak tadi menaruh mainannya tadi dibawah bantal.***