Malam 1 Suro 2022: Apa Perbedaan Perayaan Malam 1 Suro dan Malam 1 Muharram, Sama atau Beda Jauh?

29 Juli 2022, 19:04 WIB
Malam 1 Suro 2022: Apa Perbedaan Perayaan Malam 1 Suro dan Malam 1 Muharram, Sama Atau Beda Jauh? /Pexels/Ivan Siarbolin//

MEDIA BLITAR – Simak apa perbedaan perayaan Malam 1 Suro dan Malam 1 Muharram, punya kesamaan atau beda jauh? Cek penjelasan lengkapnya di sini.

Banyak yang penasaran, mengenai apa perbedaan perayaan malam 1 Suro dan malam 1 Muharram. Maklum saja, masyarakat Jawa mengenal bahwa perayaan Malam 1 Suro yang memiliki keterkaitan dengan malam 1 Muharram karena dirayakan hampir bersamaan.

Kedua malam tersebut jatuh pada tanggal yang sama percis yaitu Jumat, 29 Juli 2022 sore hari sesudah Maghrib.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Penuh Mankan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H, Cocok Jadi Status Media Sosial

Satu Suro, adalah sebagai awal bulan pertama Tahun Baru Jawa, bertepatan dengan 1 Muharam. Kalender Jawa pertama kali diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo 1940 tahun yang lalu, mengacu penanggalan Hijriyah (Islam). Di sejumlah daerah di Pulau Jawa, Masyarakat Jawa masih tetap dijalani dengan laku atau lampah batin dan prihatin.

Kesamaan tersebut muncul lantaran kalender Jawa maupun kalender Hijriah merayakan pergantian tahun baru pada tanggal yang sama.

Jika benar begitu kini muncul sebuah pertanyaan apakah Malam 1 Suro dan Malam 1 Muharram sama? Atau ada perbedaan yang jauh antara keduanya.

Baca Juga: LINK Video Sopir Taksi Online di Manado Lecehkan Penumpang Wanita Viral di Medsos, Tak Patut Dicontoh!

Perbedaan Malam 1 Suro dan Malam 1 Muharram

Tradisi yang Berbeda Satu Sama Lain

Kalender Jawa tidak terlepas dari kalender Hijriah yang dipakai oleh umat Islam. Pasalnya, kalender Jawa kini merujuk pada penanggalan yang ditetapkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kala itu, kerajaan Mataram memiliki pengaruh ajaran Islam yang kental.

Sehingga, perhitungan kalender Jawa beriringan dengan kalender Hijriah. Hal tersebut membuat Malam 1 Suro dan Malam 1 Muharram sejatinya adalah malam yang sama. Perbedaan antara kedua malam tersebut terletak pada tradisi pemaknaan malam tersebut.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ali Saleh Alhuraiby Suami Mutiara Annisa Baswedan Anak Anies Baswedan Lengkap: Umur, IG

Dalam tradisi ajaran Islam, Malam 1 Muharram merupakan malam bulan suci. Sehingga, momen malam tersebut menjadi ajang untuk berintrospeksi terutama perihal ibadah dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro. Dalam penanggalan Jawa, dihitung berdasarkan penggabungan kalender lunar (Islam), kalender matahari (masehi) dan Hindu. Berdasarkan atas pertimbangan pragmatis, politik dan sosial, penanggalan Jawa memiliki dua sistem perhitungan yaitu mingguan (7 harian) dan pasaran (5 harian).penanggalan jawa memiliki siklus windu (sewindu:8 tahun), dimana konsekuensi dari siklus ini adalah pada urutan tahun jawa ke 8 (jimawal) jatuhnya tanggal 1 Suro berselisih satu hari lebih lambat dengan 1 Muharram dalam kalender Islam.

Baca Juga: Hal yang Harus Dilakukan Pada Malam 1 Suro, Bertepatan Tahun Hijriyah 1 Muharram 1444 H

Satu suro biasanya diperingati pada malam hari setelah magrib pada hari sebelum tanggal satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam. Satu Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa, hari ini dianggap keramat terlebih bila jatuh pada Jumat Legi. Untuk sebagian masyarakat pada malam satu suro dilarang untuk ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.

Masyarakat suku Jawa juga menganggap Malam 1 Suro sebagai malam yang sakral. Adapun tradisi mistisisme Jawa sangat kental dalam perayaan Malam 1 Suro. Berbagai pantangan muncul dalam malam yang sarat akan nilai-nilai mistis tersebut.

Baca Juga: PRMN Bermitra dengan Kampus Merdeka Membuka Kesempatan Magang untuk Lulusan Baru Menjadi Contet Creator

Tradisi Malam 1 Suro

Hal yang menjadi pembeda paling jelas antara Malam 1 Muharram dengan Malam 1 Suro adalah tradisi yang dilakukan untuk merayakan malam tersebut.

Umat Islam di seluruh dunia secara umum merayakan Malam 1 Muharram dengan berintrospeksi diri dan melakukan amalan sesuai tuntunan Rasulullah. Sedangkan, Malam 1 Suro oleh masyarakat Jawa dirayakan dengan berbagai upacara dan ritual.

Masyarakat di Jawa Tengah umumnya merayakan Malam 1 Suro dengan selamatan. Yakni upacara yang diisi dengan kenduri atau berbagi berkat dan pagelaran budaya seperti wayang dan menyanyikan tembang-tembang tradisional.

Baca Juga: PRMN Bermitra dengan Kampus Merdeka Membuka Kesempatan Magang untuk Lulusan Baru Menjadi Contet Creator

Berbagai daerah di Jawa Tengah juga memiliki berbagai tradisi grebeg yang memiliki keunikan masing-masing. Contohnya, masyarakat Ponorogo memiliki tradisi grebeg Suro dengan kirab mengelilingi benteng keraton Ponorogo.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Malam 1 Suro terbatas pada masyarakat suku Jawa dengan berbagai tradisi yang mengiringinya. Sedangkan Malam 1 Muharram dirayakan oleh umat Islam seluruh dunia yang seluruhnya memaknai malam tersebut untuk memperbaiki kehidupan beribadah.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler