Bagaimana Hari Valentine Bisa Populer Seperti Sekarang? Yuk Simak Sejarahnya

14 Februari 2022, 13:30 WIB
Bagaimana Hari Valentine Bisa Populer Seperti Sekarang? Yuk Simak Sejarahnya /Pixabay

MEDIA BLITAR – Pada awalnya tanggal 14 Februari adalah tanggal yang biasa saja, dan belum pernah ada perayaan atau peringatan hari Valentine sebelumnya.

Namun semua itu berubah sejak tahun 1370-an atau 1380an, Geoffrey Chaucer seorang pujangga abad pertengahan, menggubah sebuah puisi yang berjudul “Parliament of Fowls” atau parlemen unggas.

Sejak saat itulah ide-ide tentang romantisme mulai menular dan bermunculan di Eropa.

Baca Juga: Rekomendasi Film dan Serial Romantis Buat Ditonton Berdua Bareng si Doi

Ditambah lagi, Chaucer dan para penulis lainnya seringkali mengadakan perayaan bertema kasih sayang yang dihadiri para ksatria dan wanita bangsawan yang tidak pernah bisa menikah (atau yang terpaksa menikah), demi menghibur diri dari kisah tragis percintaan mereka.

Hingga pada tahun 1400-an, para bangsawan yang terinspirasi oleh Chaucer, mulai menulis puisi yang dikenal dengan sebutan "valentines" untuk orang-orang yang mereka cintai.

Pada titik inilah bermunculan cerita yang menghubungkan antara St. Valentine dengan cinta dan kasih sayang.

Baca Juga: Kapan Jadwal Tayang Twenty Five Twenty One? Simak Sinopsis, Jadwal Tayang dan Pemeran Twenty Five Twenty One

“For this was on Saint Valentine’s Day, when every bird comes there to choose his mate,” inilah isi di salah satu barisan puisi Chaucer, yang berarti “Karena ini pada Hari Santo Valentine, ketika setiap burung datang ke sana untuk memilih pasangannya,” dikutip dari history.com.

Puisi tersebut diduga ditulis pada 14 Februari dan isi dari puisi tersebut dianggap berhasil menggabungkan antara romansa dengan St. Valentine.

Ada sebuah fakta menarik mengenai pemilihan tanggal 14 Februari, yaitu saat Chaucer menulis tentang hari ketika setiap burung memilih pasangan.

Baca Juga: Jadwal Piala AFF U23 2022 Kamboja Hari ini 14 Februari : Batal Timnas Indonesia U-23, Timor Leste VS Filipina

Henry Kelly, seorang sarjana sastra dan sejarah abad pertengahan dan renaisans di UCLA, mengungkapkan bahwa Chaucer pada waktu itu tidak memikirkan 14 Februari, tetapi malah 3 Mei.

Lagi pula, Inggris masih sangat dingin di pertengahan Februari.

Dalam pandangan Kelly, Chaucer sedang mencari cara untuk merayakan pertunangan Raja Richard II dengan Anne dari Bohemia, dan mengira bahwa hari itu adalah hari peringatan untuk Valentine dari Genoa, bukan dari Roma yang selama ini kita ketahui.

Namun karena sudah terlanjur dan orang-orang pada zaman tersebut lebih akrab dengan hari St. Valentine 14 Februari, maka tanggal itulah yang dipilih hingga saat ini kita ketahui sebagai hari Valentine.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: history.com

Tags

Terkini

Terpopuler