WASPADA! Lansia Rentan Alami Aneurisma Otak, Benjolan pada Pembuluh Darah yang Bisa Pecah Kapan Saja

25 September 2021, 12:40 WIB
WASPADA! Lansia Rentan Alami Aneurisma Otak, Benjolan pada Pembuluh Darah yang Bisa Pecah Kapan Saja/Pexels/ Kindel Media/ /

MEDIA BLITAR– Lansia adalah kelompok yang rentan terkena berbagai macam penyakit, hal itu karena kondisi imunitas lansia sudah tak sekuat orang yang lebih muda, berbagai penyakitpun menghinggapi mereka. Salah satu penyakit yang rentan menyerang lansia adalah Aneurisma otak.

Lalu apa itu aneurisma otak dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah agar para lansia tak mudah terkena aneurisma otak yang bisa membahayakan nyawa kita.

Melansir dari Clevelandclinic, aneurisma otak terjadi ketika tonjolan terbentuk di pembuluh darah di otak dan terisi dengan darah. Aneurisma sering tidak menunjukkan gejala kecuali jika pecah atau bocor darah.

Jika diibaratkan, aneurisma otak mirip seperti berry yang tergantung pada batang pohon. Ketika mengalami kebocoran atau pecah, aneurisma otak menyebabkan perdarahan di otak yang kondisinya disebut stroke hemoragik.

Baca Juga: 7 Makanan yang Wajib Dikonsumsi dan Dipercaya Mencegah Pendarahan Otak, Ternyata Mudah Didapat

Biasanya, aneurisma otak pecah di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak. Jenis stroke hemoragik ini disebut perdarahan subaraknoid yang pecah dengan cepat menjadi mengancam nyawa, sehingga membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin.

Aneurisma yang pecah menyebabkan sakit kepala parah dan dapat menyebabkan stroke yang fatal. Perawatan khusus diperlukan sebagai metode untuk menghentikan darah memasuki aneurisma dan mengalihkan aliran darah ke aneurisma.

Namun, pada sebagian besar kasus aneurisma otak yang tidak pecah, ternyata tak menimbulkan masalah kesehatan atau menyebabkan gejala. Aneurisma otak sering terdeteksi ketika seseorang menjalani tes untuk kondisi lain.

Melansir dari Harvard Health Publishing, memang seiring bertambahnya usia kemampuan respons imun tubuh seseorang akan juga ikut berkurang.

Baca Juga: Mohon Doanya! Mendadak Tukul Arwana Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Alami Pendarahan Otak

Inilah yang menyebabkan orang tua acapkali lebih memungkinkan untuk tertular penyakit. Bahkan penyakit pneumonia adalah penyebab utama kematian orang di atas 65 tahun di seluruh dunia.

Lansia Rentan Mengidap Aneurisma Otak

Aneurisma otak bisa memengaruhi siapa pun, tetapi lansia berisiko lebih tinggi mengidapnya ketimbang orang dewasa yang lebih muda dan anak-anak. Aneurisma otak paling umum terjadi pada orang berusia antara 35-60 tahun.

Aneurisma otak berkembang seiring bertambahnya usia. Kondisi ini terbentuk pada cabang pembuluh darah yang cenderung lebih lemah. Itulah mengapa, aneurisma sering ditemukan di dasar otak.

Wanita lebih mungkin mendapatkan aneurisma daripada pria akibat perubahan kadar estrogen yang terjadi setelah menopause.

Tak hanya lansia, ada beberapa faktor yang ternyata dapat memicu seseorang lebih rentan mengalami aneurisma otak, seperti:

Baca Juga: Mendadak Ashanty Mengalami Pendarahan Hebat, Darah Muncrat Buat Anang Hermansyah Panik

  • Berjenis kelamin wanita.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
  • Memiliki gangguan pembuluh darah.
  • Memiliki gangguan genetik yang memengaruhi jaringan ikat.
  • Mengalami gangguan ginjal.
  • Mengalami aneurisma otak sebagai penyakit bawaan lahir.

Selain itu, kebiasaan merokok, infeksi darah, riwayat tekanan darah tinggi, dan cedera pada bagian otak juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami aneurisma otak.

Dalam penelitian mengenai Aneurisma otak, mereka mengevaluasi rekam medis pada 4.701 pasien yang terdiagnosis aneurisma otak sejak 1990 hingga 2016 di Brigham and Women’s Hospital (BWH) dan Massachusetts General Hospital (MGH).

Dari studi ini, mereka mengetahui bahwa 1.302 pasien (27,7%) mengalami kebocoran aneurisma. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47,7 persen responden adalah pasien dengan hipertensi; 40,3 persen pasien adalah perokok; dan 23,8 persen pasien adalah mantan perokok.

Baca Juga: Usai Dilarikan Ke Rumah Sakit Karena Pendarahan Otak, Begini Kondisi Terkini Tukul Arwana

Maka dari itu penting mengetahui gejala dan bagaimana cara mencegah aneurisma otak.

Gejala yang Ditimbulkan Aneurisma Otak

Meskipun aneurisma otak biasanya tidak menunjukkan gejala, kondisi ini dapat menekan otak dan saraf ketika ukurannya menjadi semakin besar. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter, apabila kamu mengalami gejala berikut ini, seperti:

  • Sakit kepala.
  • Pembesaran pupil.
  • Penglihatan menjadi kabur atau penglihatan ganda.
  • Nyeri di atas dan di belakang mata.
  • Kelopak mata terkulai.
  • Sulit berbicara.
  • Kelemahan dan mati rasa di satu sisi wajah.

Cara Mengobati Aneurisma Otak?

Perawatan untuk aneurisma dapat bervariasi berdasarkan ukuran, lokasi, dan tingkat keparahan aneurisma serta apakah kondisinya telah pecah atau bocor.

Obat nyeri bisa dikonsumsi untuk meredakan sakit kepala dan sakit mata. Jika letak aneurisma dapat terjamah, pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki atau memotong aliran darah ke aneurisma.

Hal ini bisa mencegah agar aneurisma tidak bertambah besar, bocor bahkan pecah. Beberapa opsi pembedahan yang dapat dilakukan, yaitu kliping bedah, di mana aneurisma ditutup menggunakan klip logam atau endovaskular melingkar dengan memasukkan kateter dimasukkan melalui arteri ke aneurisma dan aliran darah tersumbat untuk menutup aneurisma.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Tags

Terkini

Terpopuler