MEDIA BLITAR – Terapi gurah termasuk ke dalam pengobatan tradisional yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003.
Terapi ini dilakukan dengan cara memasukkan ramuan daun srigunggu dan daun sirih ke dalam hidung. Reaksi dari ramuan ini menyebabkan keluarnya lendir dan kotoran dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Beberapa orang menyakini terapi gurah dapat sembuhkan COVID-19. Mereka beranggapan bahwa COVID-19 dapat hilang bersamaan dengan keluarnya lendir dan kotoran itu.
Baca Juga: Terancam Jadi Penyebar Super Covid-19 Junta Myanmar Menyerah, Bantuan Internasional Berdatangan
Menurut penelitian COVID-19 tidak semudah itu hilang bersamaan dengan lendir dan kotoran yang keluar melalui hidung.
Seperti virus lain, COVID-19 bersifat bebas menyebar dan selalu memperbanyak diri. Di tahap awal ia akan menginfeksi saluran tenggorokan, saluran pernapasan dan paru paru.
Kemudian mengubahnnya menjadi “pabrik virus corona” yang menginfeksi sel-sel tubuh dan merusak imunitas.
Merebaknya covid yang sampai saat ini belum usai dan menjadi buah bibir masyarakat tentang apa obatnya dan cara mengantisipasinya.
Baca Juga: Ramal Pandemi Covid-19 Akan Berakhir, Denny Darko: Pada Kisaran Bulan September dan Oktober
Sehingga tidak jarang banyak orang memilih terapi gurah sebagai alternatif penanggulangan COVID-19.
Terapi gurah dinilai efektif untuk digunakan, karena dapat menyembuhkan radang tenggorokan dan sesak nafas sesuai dengan gejala yang diakibatkan oleh COVID-19.
Berikut beberapa macam prosedur yang dilakukan ketika proses terapi gurah diantarannya
- Pasien mempersiapkan diri terlebih dahulu selama dua jam sebelum terapi dilakukan.
- Pasien bisa menjalani proses gurah dengan posisi duduk atau berbaring.
- Cairan yang sudah disiapkan oleh tabib akan dimasukkan pada hidung pasien.
- Setelah masuknya ramuan melalui hidung pasien.
- Pasien menundukkan kepala dengan posisi wajah menghadap wadah yang sudah disiapkan oleh tabib sebagai tempat lendir.
Berdasarkan pengakuan dari beberapa orang yang pernah menjalani terapi gurah. Mereka merasakan banyak manfaat.
Terutama sembuhnya radang tenggorokan, hilangnya rasa pening di kepala, dan kembalinya kebugaran tubuh.
Sehingga terapi gurah ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengantisipasi terjangkitnya COVID-19.
Meskipun gurah memiliki banyak manfaat tetapi bagi beberapa orang gurah juga mengakibatkan beberapa efek samping.
Di antaranya, mengalami rasa panas pada hidung dan tenggorokan, serta rasa pening di kepala selama dua jam setelah menjalani terapi gurah.***