MEDIA BLITAR – Indonesia masih termasuk sebagai jajaran negara penyumbang kasus covid-19 yang cukup banyak.
Bahkan, ini membuat Presiden Jokowi untuk menerapkan skenario penerapan PPKM Darurat di Jawa-Bali mulai tanggal 3-20 Juli 2021 mendatang. Meski begitu, hingga kini kasus penambahan Covid-19 masih juga bertambah.
Di tengah gonjang-ganjing PPKM Darurat dan kasus Covid-19 yang urung menunjukkan tanda-tanda akan landai, muncul pesan berantai di Whatsapp.
Pesan berantai itu merupakan nada ajakan untuk mengikuti program yang diberi nama “Program Ahok”.
Baca Juga: Pernah Duet Bersama Jokowi Pimpin Ibukota Jakarta, Begini Harapan Ahok untuk Sang Presiden
Dalam keterangan tertulis oleh si pengirim, “Program Ahok” itu diklaim membantu pengobatan warga yang terpapar covid-19.
Program yang mengatasnamakan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok itu juga mewajibkan pesertanya untuk membayar sebesar Rp3.000 sampai dengan Rp.5000.
Bagi yang sudah membayar, peserta yang terpapar covid-19 akan langsung mendapat bantuan pengobatan dari program tersebut.
“Program Ahok (Basuki-BTP) membantu banget dalam pengobatan org yg terpapar covid ini. Harap simpan berita ini dan bagikan buat yg perlu, hanya cukup bayar 3rb - 5rb sudah dpt semua,” isi pesan berantai tersebut, dikutip Media Blitar dati Antara News, Senin, 12 Juli 2021.
Baca Juga: Lepas dari Pelukan Ahok, Intip Bisnis Veronica Tan: Jualan Burger hingga Jadi Supplier Daging
Lantas benarkah ada program bertajuk “Program Ahok” untuk menyalurkan bantuan pengobatan bagi yang terpapar covid-19?
Cek Faktanya berikut ini:
Berdasarkan hasil pantauan Media Blitar, TIDAK ADA program yang bertajuk “Program Ahok”.
Rumor program yang awalnya disebarkan melalui pesan berantai itu juga bisa disebut sebagai berita HOAX alias palsu.
Hal itu juga secara tidak langsung dikonfirmasi oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ia menjelaskan melalui cerita Instagram pribadinya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar.
“HOAX” tulis Ahok menutupi latar belakang tangkapan layar pesan berantai itu.