Network
MEDIA BLITAR - Bagi sebagian orang terutama wanita tentunya tidak dapat secara penuh melaksanakan ibadah puasa di BulaN Ramadhan. Hal tersebut lantaran halangan tertentu. Tentunya, untuk menutupi atau mengqadha alas menggantikan puasa tersebut dilakukan di bulan lain salah satunya di Bulan Dzulhijjah.
Sekarang umat muslim di Indonesia maupun dunia sudah memasuki Bulan Dzulhijjah. Biasanya akan timbul pertanyaan bagaimana cara menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa Dzulhijjah?
Berikut penjelasan yang sudah disajikan berdasarkan hukum menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah Dzulhijjah.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah Menjelang Hari Raya Idul Adha, Beserta Terjemahannya
Dilansir Media Blitar dari Bimbingan Islam Mantrasukabumi.com dalam permasalahan tersebut terdapat dua jenis pendapat di kalangan para ulama.
Terdapat adanya larangan berpuasa sunnah sedangkan dirinya sedang memiliki kewajiban puasa qadha Ramadhan. Hal tersebut lantaran terlalu sibuk dengan perkara wajib lebih diutamakan dibandingkan menyibukkan diri dengan hal sunnah.
Pendapat kedua tersebut memperbolehkan puasa sunnah meskipun masih memiliki kewajiban puasa wajib Bulan Ramadhan. Hal itu karena puasa qadha Ramadhan memiliki waktu luas yakni, hingga akhir bulan Sya’ban.
Apabila perkara wajib memiliki waktu luas maka diperbolehkan untuk melaksanakan hal yang dianggap sunnah.
Hal itu sebagaimana seseorang melakukan shalat sunnah sebelum melakukan shalat wajib saat waktunya masih longgar, maka hal tersebut diperbolehkan.
Inilah perbedaan pendapat para ulama dalam permasalahan tersebut, namun mendahulukan perkara yang dianggap wajib lebih berhikmah.
Hal tersebut lantaran permasalahan yang wajib dianggap utama, dan bias jadi seorang yang meninggal dunia dalam kondisi sibuk dengan hal sunnah dan belum mengerjakan yang dianggap wajib.
Apabila seseorang berkeinginan untuk berpuasa arafah dengan berniat untuk qadha ramadhan semoga dapat memperoleh dua pahala yakni, pahala wajib dan sunnah. Hal ini bersesuaian dengan keumuman sabda Rasulullah SAW.
احتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده
“Aku berharap kepada Allah agar (puasa arafah) menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang”.
Meskipun mengerjakan hal yang wajib menjadi hal utama terutama menjalankan puasa wajib dan sunnah di hari yang tidak sama.***
