MEDIA BLITAR – Barata siswa SD asal Blitar meninggal dunia usai tenggelam di sungai bekas tambang pasir.
Tempat kejadian korban tenggelam hingga tewas berada di Dusun Karanganyar, Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Nasib buruk menerima Barata ketika dirinya harus meninggal dalam keadaan tenggelam di sebuah sungai bekas tambang pasir.
Baca Juga: Raffi Ahmad Kalah Jauh, Artis Ini Bapaknya Eks Penjual Minyak Tanah Punya Masjid : Ar-Rahman Blitar
Awalnya, korban bersama tiga teman lainnya pergi ke sungai tersebut untuk memancing ikan dan mandi.
Pada Senin, 15 Maret 2021 tepatnya pukul 11.30 WIB korban dan teman-temannya menuju sungai bekas tambang pasir tersebut.
Lamanya memancing hingga tidak mendapatkan ikan membuat korban dan ketiga temannya bermain air hingga mandi.
Betapa nahasnya ketika korban mandi membuat dirinya tenggelam hingga mengakibatkan nyawanya tidak tertolong.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Alasan Mengapa Harga Cabai Melonjak Drastis hingga 6 Kali Lipat
Menurut saksi mata ditempat, korban jatuh dalam sumber air bekas tambang pasir sedalam 7-8 meter dalamnya.
Melihat korban yang tenggelam dalam sumber tersebut sontak ketiga temannya bingung harus berbuat apa.
Layaknya bocah SD yang belum bisa menolong temannya yang tenggelam, membuat mereka minta bantuan warga sekitar.
Karena tidak bisa menolong korban, teman-teman si korban minta warga sekitar untuk menolongnya.
Baca Juga: Raih 39 Juta Penonton dalam Sehari, Lagu ‘On the Ground’ – Rose Blackpink Kalahkan Rekor PSY
Tidak berselang lama korban berhasil dievakuasi warga sekitar usai tenggelam dalam sungai bekas tambang pasir.
Namun, nyawa korban tidak tertolong lantaran lama pertolongan yang diterimanya terlambat hingga nasib buruk menimpanya.
Adanya tragedi tenggelamnya bocah SD di Blitar ini membuat pukulan untuk orang tua dan warga sekitar agar lebih teliti menjaga anak-anaknya.
Kini korban diketahui sudah dimakamkan usai warga menolongnya saat mengapung diatas sungai bekas tambang pasir.
Usut punya usut tewasnya bocah SD dalam sungai bekas tambang pasir menimbulkan banyak spekulasi.
Bagaimana tidak, dalamnya sungai tersebut imbas dari penambangan pasir yang dilakukan oleh sejumlah oknum.
Namun, hingga kini penambangan pasir tersebut masih dijalankan dengan alasan sebagai mata pencaharian.
Kendati demikian, pihak keluarga korban sudah ikhlas menerima kepergian sang putra.
Dihimbau untuk orang tua agar lebih memperhatikan jalan main anak-anaknya agar menghindari mancing dan mandi di Sungai yang berbahaya.
Hal ini bertujuan agar anak Anda tidak sampai mengalami hal buruk hingga nasib apes menerimanya.***