Transformasi Digital Dorong BRI Bukukan Laba Rp51,4 Triliun

- 17 Februari 2023, 19:37 WIB
Transformasi Digital Dorong BRI Bukukan Laba Rp51,4 Triliun
Transformasi Digital Dorong BRI Bukukan Laba Rp51,4 Triliun /Dok. BRI/

MEDIA BLITAREfisiensi yang terwujud dari transformasi digital menjadi salah satu kunci PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba Rp51,4 triliun sepanjang 2022. Angka ini melesat 67,15% secara tahunan seiring menurunnya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

Pengamat perbankan dari Binus University Doddy Ariefianto menilai, menurunnya rasio BOPO perseroan tidak terlepas daritransformasi digital yang dilakukan perusahaan. “Digital itu bisamenghemat banyak. Minimal dari penggunaan kertas dan belum lagimempercepat proses bisnis dan akuisisi nasabah,” katanya, Rabu (8/2).

Baca Juga: Superman vs Supergirl Mana yang Lebih Kuat? Kenali Kekuatan Karakternya

Doddy menjabarkan transformasi digital akan menekan beban operasional bank. Dengan demikian, rasio BOPO bank yang telah mengimplementasikan teknologi dalam banyak sendi bisnis akan ikut menurun.

Selain itu, dampak digitalisasi juga akan terlihat pada struktur dana bank. Kanal digital lazimnya akan meningkatkan dana murah atau current account saving account (CASA) sehingga dapat menekanbiaya dana atau cost of fund (CoF).

Dia melanjutkan, kesempatan BRI untuk menekan bebanoperasional melalui digitalisasi masih terbuka luas. Pasalnya, implementasi teknologi di industri perbankan saat ini masih tahapawal dan menengah.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Digigit Ular? Berikut Penjelasannya

Senada, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan, faktor terjadinyaefisiensi bank dalam beberapa tahun terakhir tidak terlepas dari digitalisasi. Dia pun sepakat ke depan digitalisasi akan mendorong efisiensi bank lebih jauh.

Secara umum hampir semua transaksi dilakukan secara digital. Banyak fasilitas dan fitur transaksi tanpa tatap muka, demikian juga dengan BRI,” katanya.

Amin mengatakan bahwa pada tahun ini strategi efisiensi bank akanmemberikan keuntungan tersendiri. Kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan akan memaksa bank melakukanpenyesuaian terhadap tingkat suku bunga.

Baca Juga: 15 Ucapan Menyambut Peringatan Isra Mi'raj 2023 Terbaru, Lengkap Beserta Link Twibbon Isra Mi'raj

Fee Based Income Turut Mendorong Pencapaian Laba BRI

Dia lanjut menjelaskan, bahwa digitalisasi pun akan memberikan diversifikasi pendapatan melalui pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI). Amin melihat BRI menjadi salah satu bank yang telah menjadikan FBI satu kontributor utama dalammendongkrak laba.

FBI, lanjut Amin, akan membuat bank tidak hanya mengandalkanpendapatan bunga bersih. “Fee based income ini efek daridigitalisasi. Suatu saat kontribusinya ke pendapatan akan di atas40%,” jelasnya.

Dalam konferensi pers paparan kinerja, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan kontribusi FBI terhadap perusahaan saat inisebesar 11,37%. “Jadi ini sudah doubel digit, 11,37% total pendapatan kami disumbang oleh fee based income, bukan bunga,” katanya.

Baca Juga: 15 Ucapan Menyambut Peringatan Isra Mi'raj 2023 Terbaru, Lengkap Beserta Link Twibbon Isra Mi'raj

Selain FBI capaian laba BRI sepanjang 2022 juga tidak terlepas dari strategi efisiensi. Sunarso melanjutkan bahwa efisiensi juga dihasilkan dari perbaikan struktur pendanaan. Rasio CASA BRI turun sebesar 360 basis poin (bps) menjadi 66,7%, sehinggaberdampak pada CoF yang juga menurun menjadi 1,87%.

Bila dirinci, CASA berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan DPK perusahaan. Sepanjang 2022, giro tumbuh 58,6% yoy dan tabungan naik 5,0% yoy. Pada akhirnya seluruh capaian tersebut membuat laba bank tumbuh, meskipun NIM turun.

BRI mencatat rasio NIM turun 9 bps menjadi 6,8% per Desember 2022. Adapun terkait keberhasilan digitalisasi BRI, salah satunya, BRI mencatat mobile banking BRImo telah dipakai oleh 23,85 jutapengguna, naik 68,48% yoy.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Digigit Ular? Berikut Penjelasannya

Pada periode yang sama, nilai transaksi naik lebih dari 2 kali lipatmenjadi Rp2.669 triliun dengan volume 1,83 miliar transaksi. Transformasi digital BRI juga terlihat dari kinerja Agen BRILinkyang saat ini telah menjangkau lebih dari 77% desa di Indonesia. Nilai transaksi dari agen laku pandai tersebut telah mencapaiRp1.297 triliun dengan volume mencapai 1,08 miliar transaksi.

***

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x