Dirut BRI Beberkan 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Perbankan Indonesia

- 29 Januari 2023, 21:21 WIB
Dirut BRI Beberkan 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Perbankan Indonesia
Dirut BRI Beberkan 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Perbankan Indonesia /Dok. BRI/

MEDIABLITAR.comPada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi XI Jakarta, Selasa (24/1), Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso menyebut bahwa terdapat beberapa hal yang akan mempengaruhi industri perbankan nasional kedepan.

Mulai dari bonus demografi, praktik ESG hingga keberadaan financial technology (fintech).

Sunarso menjelaskan, yang pertama adalah bonus demografi penduduk, “Jadi tren jumlah penduduk usia produktif akan meningkat mencapai 64% pada tahun 2030 nanti, ini sudah barang tentu adalah hal yang positif,” imbuhnya.

Baca Juga: Apa Arti Angka 03, 22, 80, 86 yang Viral di TikTok? Netizen Sebut Dirinya Insecure

Kemudian yang kedua adalah perubahan perilaku nasabah jadi transaksi digital payment meningkat lebih dari 30% sedangkan transaksi cash itu sekarang sudah turun tinggal 10% saja dan yang ketiga adalah implementasi praktik keuangan berkelanjutan Environmental, Social & Governance (ESG).

Concern investor terhadap aspek ESG berpengaruh terhadap perubahan tata keloladan bisnis perbankan,” tambah Sunarso.

Selanjutnya yang keempat low interest rate environment, tren penurunan credit yield berdampak pada Net Interest Margin yang semakin tertekan. “Kalau kita lihat di 2020 itu NIM bisa lebih 10% tapi 2022 ini hanya sekitar 6% sehingga saya pikir bank tetap didorong untuk memperluas fungsi intermediasinya karena dalam presentasi itu NIM-nya itu makin kecil. Kalau mau laba besar berartiya harus nyari nasabah sebanyak-banyaknya kira-kira begitu gambarannya,” urai Sunarso.

Baca Juga: Urusan Ranjang Tereskpos, Raisa Semprot Hamish Daud Gegara Ini

Kemudian kelima utilisasi data dan teknologi itu semakin dominan jadi penggunaan data analitik untuk mempercepat proses bisnis kredit underwriting dan marketing. Dan yang terakhir, yang keenam adalah kompetisi dengan fintech.

“Jadi persaingan yang semakin ketat seiring dengan hadirnya pemain-pemain non-bank seperti Fintech dengan berbagai dinamikanya,” pungkasnya.***

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x