MEDIA BLITAR - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia meningkat pada Juni 2022, yaitu menjadi 136,4 miliar dolar AS.
Sedangkan pada bulan Mei 2022 lalu sebesar 135,6 miliar dolar AS.
Dilansir dari ANTARA, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Serial Ms Marvel: Masa Lalu Kamala Khan, Lengkap dengan Link Nonton Episode 5
Hal tersebut dipengaruhi oleh penerbitan obligasi global atau global bond pemerintah, serta penerimaan pajak dan jasa.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 atau 6,4 bulan impor dan pembayaran hutang luar negeri pemerintah.
Serta, posisi cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional, yaitu sekitar tiga bulan impor.
Baca Juga: Rupiah Menguat 14 Poin Kamis Pagi, Sempat Menembus Rp15 Ribu per Dolar AS
Berdasarkan hal tersebut, BI menilai bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Bank sentral memandang ke depan bahwa cadangan devisa tetap memadai.
Hal ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.
Sebelum itu, pemerintah telah sukses dalam penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing (global bond) pada 2 Juni.
Penerbitan tersebut berdenominasi yen Jepang (Samurai Bonds) untuk pertama kalinya di tahun 2022.
Penerbitan tersebut dilakukan di tengah berbagai situasi dan kondisi.
Penerbitan dilakukan saat kondisi pasar keuangan yang masih volatil atas dampak dari kenaikan suku bunga dan pengetatan kebijakan moneter global.
Selain itu, juga ketika adanya peningkatan ketegangan geopolitik. Penerbitan kali ini terdapat empat seri, yaitu meliputi RIJPY0625, RIJPY0627, RIJPY0629, RIJPY0632.
Samurai Bonds berhasil mencetak benchmark size, yaitu sebesar 81 miliar yen Jepang.
Hal ini merupakan yang kedelapan kali sejak tahun 2015. ***