MEDIA BLITAR - Sayonara Blackberry, adalah kalimat bernada sedih saat perusahaan ponsel pintar tersebut resmi menghentikan layanannya untuk Blackberry OS dan OS 10.
Pengumuman penghentian layanan OS Blackberry jadul ini sebenarnya sudah diumumkan sejak dua tahun yang lalu, merujuk pada tenggat akhir layanan pada 4 Januari 2022.
Penghormatan untuk para pengguna Blackberry yang ingin sedikit nostalgia mungkin jadi alasan mengapa perusahaan tersebut menunda sampai dua tahun.
Seperti diketahui, Blackberry mulai kalah perang di arena ponsel pintar sejak kedatangan sistem operasi Android dan IOS.
Beragam faktor menjadi alasan kekalahan perusahaan asal Kanada tersebut, salah satunya adalah minimnya ruang gerak untuk aplikasi pihak ketiga.
Di saat Google dan Apple melakukan banyak inovasi untuk mengerti keinginan konsumen yang tak berbatas, Blackberry seakan stagnan dengan satu-satunya keunggulan mereka: tingkat keamanan pengguna.
Baca Juga: Program Baru Pemkot Blitar Dengan Korea Selatan, Wisata Dapat Uang Atau Gaji Bersih Hingga 60 Juta
Di awal kemunculannya pada rentang 2008-2010, keypad fisik, trackball, trackpad, dan Blackberry Messenger adalah teknologi mutakhir yang seketika melibas raksasa ponsel saat itu: Nokia.
Namun pelan tapi pasti, Blackberry mulai kewalahan berinovasi ketika layar sentuh dimensi lebar dengan melimpahnya berbagai aplikasi untuk konsumen dikembangkan Android dan Apple.