Harganya Bikin Meringis, Kemendikbud Ristek Bongkar Perbedaan Laptop Merah Putih dengan Laptop Pelajar

- 31 Juli 2021, 17:27 WIB
Harganya Bikin Meringis, Kemendikbud Ristek Bongkar Perbedaan Laptop Merah Putih dengan Laptop Pelajar
Harganya Bikin Meringis, Kemendikbud Ristek Bongkar Perbedaan Laptop Merah Putih dengan Laptop Pelajar /pixabay/

MEDIA BLITAR  Baru-baru ini, pihak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek)  berencana mengalokasikan dana sebesar Rp2,4 triliun untuk pengadaan 240 ribu laptop bagi pelajar di Indonesia.

Akan tetapi, publik menilai bahwa laptop yang diberi nama Laptop Merah Putih ini terlalu mahal jika dibandingkan dengan spesifikasinya yang minim. 

Pasalnya, sejumlah pihak menduga harga laptop Merah Putih ini mencapai Rp10 juta per unit. Padahal spesifikasi laptop tersebut rendah, yakni tak mencapai Rp 5 juta per unit.

Reviewer gawai dan teknologi David Brendi  baru-baru ini membongkar fakta mengenai spesifikasi Laptop Merah Putih tersebut melalui kanal YouTubenya. 

Baca Juga: David Gadgetin Review Laptop Merah Putih, David: Speknya Rendah Banget Buat Harga 10 Juta

David Brendi menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan klarifikasi terkait isu harga laptop yang mencapai Rp10 juta. Ia mengungkapkan bahwa harga Rp10 juta tersebut terdiri dari laptop, printer, scanner, router dan connector.

Akan tetapi, David masih menganggap harga tersebut terlalu mahal, terkecuali jika printer dan lainnya berharga sekitar 2 jutaan. Dirinya juga menjelaskan bahwa permasalahan laptop merah putih berada di sistem operasi OS.

"Dengan spesifikasi laptop itu, jelas cupu banget kalau dipakai pada sistem operasi Windows. Tapi ini Chrome OS," ujar David melalui kanal YouTube GadgetIn yang diunggah pada 30 Juli 2021 kemarin.

Baca Juga: Beredar Laptop Merah Putih Seharga Rp10 Juta, Berikut Spesifikasi dan Tanggapan Netizen

Chrome OS merupakan sistem operasi buatan google yang berbasis kernelnya Linux yang mirip dengan yang ada pada android dan Chromebook. Jadi ketika laptop tersebut menyala, akan muncul Browser Chrome.

Hal inilah yang membuat segala aktivitas pada laptop ini harus menggunakan browser. Meski begitu, David juga mempermasalahkan jaringan internet di Indonesia, khususnya di daerah terpencil karena laptop merah putih mengharuskan untuk menggunakan vendor dalam negeri.

"Lebih masuk akal dengan spesifikasi tadi, apalagi untuk pelajar. Tapi aneh saja, kenapa laptop ini jauh lebih mahal dari laptop yang sudah terkenal? Harga lebih mahal, spek lebih rendah, mau cintai produk dalam negeri berat.

Baca Juga: Laptop Merah Putih bagi Pelajar Dibandrol Rp10 Juta, Fadli Zon Sentil Pemerintah: Jangan Cari Untung

Soalnya kita ini makhluk ekonomi, pasti cari yang menghasilkan lebih banyak dengan harga lebih rendah," ungkap David.

David sendiri berharap agar pemerintah bisa merevisi aturan tentang laptop merah putih ini dan menyarankan agar aturan sistem operasi bisa menggunakan Windows.

Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021, berikut spesifikasi minimal laptop pelajar :

Baca Juga: Laptop Merah Putih, Harga Tinggi Spesifikasi Processor Core 2 dan HDD 32GB

  • Sistem operasi: Chrome OS
  • Prosesor core: 2, frekuensi: lebih dari 1,1 GHz, Cache 1M
  • Memori standar terpasang: 4GB DDR4
  • Hard drive: 32 GB
  • USB Port: dilengkapi dengan USB 3.0
  • Networking: WLAN adapter (IEEE 802. 11ac/b/g/n);
  • Audio: Integrated
  • Monitor: 11 inch LED
  • Daya/power: maksimum 50 watt
  • Device management ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang)
  • Memiliki masa garansi: 1 tahun

Baca Juga: Dibobol Komplotan Maling , 46 Laptop Hilang dari Toko Komputer di Jl Semeru Blitar

Namun yang perlu diketahui, laptop merah putih berbeda dengan laptop pelajar dari Kemdikbud. Laptop Merah Putih merupakan produk laptop yang dikembangkan oleh Kemenristekdikti bersama beberapa perguruan tinggi, seperti ITB, ITS, dan UGM yang membentuk konsorsium untuk menjalin kerjasama dengan industri TIK dalam negeri. 

Saat ini, pengembangan laptop merah putih ini masih terus dilakukan, termasuk pengisian software, desain, dan penyesuaian untuk masyarakat tunanetra. Laptop untuk pelajar dari Kemdikbud akan diluncurkan tahun ini, sedangkan Laptop Merah Putih baru akan dipasarkan pada tahun 2022.

Kepala Biro Perencanaan Kemendikbud Ristek, M Samsuri menjelaskan bahwa laptop pelajar dari Kemdikbud nantinya akan diberikan kepada sekolah yang belum memadai dalam hal peralatan TIK. M Samsuri juga mengungkapkan bahwa laptop untuk pelajar ini dimulai dengan harga sekitar Rp 5 juta hingga Rp7,5 juta per unit.

Baca Juga: Kronologi Pencurian di Kota Blitar Sasar Toko Komputer dan Laptop: 46 Unit Laptop Baru Amblas

Kemendikbud Ristek kemudian meluruskan isu terkait program laptop untuk pelajar. Harga yang beredar bukan untuk laptop semata, namun termasuk aksesoris pendukungnya.

"Di tahun 2021 akan ada 242.565 paket TIK dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk 15.656 sekolah. Peralatan TIK ini bukan cuma laptop, tapi juga antara lain router, connector, printer dan scanner. Soal harga nggak bisa dipukul rata Rp 10 juta tadi. Nanti bagaimana masing-masing daerah bernegosiasi karena prosesnya akuntabel dan transparan sesuai prosedur LKPP. Tiap vendor terdaftar dalam e-katalog," jelas Samsuri.

Samsuri mengatakan bahwa anggaran Rp 2,4 triliun yang disampaikan Nadiem adalah anggaran pusat yang ditransfer ke daerah. Kemudian Pemda membeli laptop sekolah melalui e-katalog dari para vendor yang terdaftar.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Toko Laptop di Blitar Merugi, 46 Unit Laptop Raib Dicuri Maling!

"Jumlah paket TIK-nya, jumlahnya harus sesuai alokasi dalam DAK Fisik yang diterima Pemda. Lalu pemda negosiasi di e-katalog barang dan harganya," pungkasnya

Samsuri mengungkapkan, laptop merah putih dan laptop pelajar itu berbeda.

"Laptop merah putih ditujukan untuk membangkitkan industri produsen laptop lokal yaitu program pengembangan dari konsorsium 3 universitas. Universitas melakukan riset dan periset ini bekerja sama industri dalam negeri bagaimana bisa memproduksi laptop lebih baik di Indonesia yang menyasar TKDN tinggi," kata Samsuri.

Sementara itu, Samsuri mengatakan laptop Merah Putih besutan Kemendikbud Ristek masih berupa prototipe.

Baca Juga: BOCORAN IKATAN CINTA KAMIS 6 MEI 2021: Andin Baca Hasil Tes DNA Reyna dan Roy Saat Buka Laptop Al?

"Dan laptop pelajar untuk penggunaan sekolah (SD, SMP dan SMA), yang diharapkan 2024 tuntas. Untuk laptop merah putih masih sekadar slogan. Laptop merah putih ini masih digodok, tapi kemungkinan prototipenya sudah ada," ucap Samsuri.

Samsuri menambahkan, alokasi dana untuk laptop pelajar di 2021 merupakan bagian dari anggaran pemerintah untuk pengadaan produk TIK buatan lokal senilai Rp 17 triliun hingga 2024 mendatang.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Ristek, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, proyek pembuatan Laptop Merah Putih merupakan kelanjutan dari kesuksesan membuat tablet bermerek Dikti Edu yang digarap bersama ITB.

Baca Juga: Pinjam Laptop Al, Andin Baca Hasil Tes DNA Reyna dan Roy? Bocoran Ikatan Cinta Kamis 6 Mei 2021

Tablet yang berisikan 300 e-modul untuk 5 prodi itu diperuntukkan bagi mahasiswa di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang tidak terjangkau internet (blank spot) dan kurang mampu. Saat ini 3.000 tablet Dikti Edu sudah digunakan di Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.

Paristiyanti menjelaskan, saat ini pengerjaan laptop Merah Putih masih terus dilakukan. Laptop buatan anak dalam negeri yang dipasarkan pada 2022 tersebut dibanderol dengan harga yang beragam bergantung pada tipenya.

"Harganya sekitar Rp 5 juta-Rp 7,5 juta tergantung tipe, dan di 2021 ini kami produksi 10.000 unit dengan harga yang Rp 5 juta," jelas Paristiyanti.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Kemendikbud GadgetIn Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x