MEDIA BLITAR - Pada Minggu, 23 Juli 2023, jagat maya dikejutkan oleh pengumuman terbaru dari Elon Musk, CEO Twitter. Melalui postingannya di Twitter, Musk membuat kejutan bagi pengguna dengan menyatakan bahwa dia ingin mengubah logo Twitter.
"Dan segera kami akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan, secara bertahap, semua burung,"tulis Elon Musk dalam tweet nya.
Baca Juga: Kumpulan Kode redeem Free Fire Hari Ini, 18 Juli 2023, Dapatkan Hadiah Skin Karakter Secara Gratis
Ia mengajak semua pengguna Twitter untuk ikut merayakan perubahan ini dengan segera mengucapkan selamat tinggal pada gambar burung biru dan menyambut logo baru berupa huruf "X" yang berkedip-kedip.
Tidak hanya itu, Musk juga mengunggah gambar logo "X" yang berkedip-kedip, sambil menyatakan kemungkinan logo ini akan ditampilkan di seluruh dunia keesokan harinya. Menurutnya, pergantian logo ini sebenarnya seharusnya dilakukan sejak lama.
Baca Juga: Teknologi AI pada Lampu Lalu Lintas DKI Jakarta Sukses Kurangi Kemacetan hingga 20 Persen
Ia telah menyetujui bahwa pembaruan logo akan dilakukan dengan cepat dan menyatakan bahwa gambar X akan segera menyebar luas di kalangan pengguna Twitter.
Elon Musk juga mengumumkan bahwa bisnis Twitter akan mengganti namanya menjadi "X Corp," mencerminkan keinginannya untuk menciptakan super app. Namun, hingga saat ini, pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait perubahan logo tersebut.
Situs web resmi Twitter menyatakan bahwa logo burung biru adalah aset yang paling dikenal. "Itulah mengapa kami sangat melindunginya," seperti yang tertulis di laman Twitter.
Baca Juga: Asisten AI Baru Windows 11! Kenali Fitur-Fitur Menariknya di Sini!
Perubahan logo bukanlah yang pertama kali terjadi sejak Elon Musk menjadi CEO Twitter. Pada April 2023, Musk sudah pernah mengganti logo Twitter secara sementara dengan gambar anjing Shiba Inu dari Dogecoin. Tindakan tersebut akhirnya membantu meningkatkan nilai pasar koin tersebut.
Selain perubahan logo, Elon Musk juga telah melakukan sejumlah aksi kontroversial dalam kepemimpinannya di Twitter. Beberapa di antaranya termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 80 persen karyawan Twitter, termasuk beberapa petinggi perusahaan. Ia juga telah membatasi akses pengguna dan fitur berbayar untuk centang biru.
Baca Juga: Mengenal Aplikasi 'Threads': Cara Menggunakan dan Perbedaannya dengan Twitter, Lebih Canggih Mana?
Akhirnya, Perusahaan mendapat kritik dari pengguna dan ahli pemasaran setelah pengumuman oleh Elon Musk bahwa Twitter akan menerapkan pembatasan pada jumlah tweet per hari yang dapat dibaca oleh akun-akun pengguna. Hal ini menyebabkan bahwa pembatasan tersebut dapat menghambat interaksi dan keterlibatan di platform. Keputusan tersebut menimbulkan kecaman luas dan menjadi sorotan di dunia maya.***