MEDIA BLITAR - Baru-baru ini Metaverse menjadi sorotan dan perbincangan publik.
Metaverse menjadi salah satu trending di Twitter pada hari ini.
Metaverse sendiri merupakan dunia baru yang dikenalkan oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Seperti yang diketahui saat ini Facebook telah berganti nama menjadi meta.
Apa itu Metaverse akan dijelaskan dalam uraian berikut seperti yang telah dilansir MediaBlitar dari kanal YouTube Bagi Ilmu yang diunggah pada 2 Desember 2021.
Metaverse tak lain adalah gabungan dari dua kata yakni meta dan verse. Kata meta memiliki arti melampauI dan kata verse yang artinya Universe atau semesta.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Racun Dunia’ Milik The Changcuters, Hilang Akal Sehatku Memang Kau Racun
Dapat diartikan Metaverse adalah dunia yang melampaui semesta. Metaverse merupakan sebuah dunia yang melampaui imajinasi kita, melampaui ekspektasi, dan melampaui realitas.
Metaverse adalah sebuah dunia virtual baru yang di mana semua orang bisa hidup di dalamnya.
Tak hanya itu, memilih identitas yang baru, wajah baru, pakaian baru, rumah baru, kendaraan baru, dan melakukan segala aktivitas apapun yang kita mau juga bisa dilakukan dalam Metaverse.
Baca Juga: Pernah Ngetren di Kalangan Para Artis, Yuk Intip Kembali 5 Manfaat Jus Seledri
Segala bentuk transaksi ekonomi di dunia nyata juga bisa dilakukan di dunia virtual tersebut.
Nantinya akan ada toko virtual yang menjual aneka produk dan jasa virtual. Dari wisata virtual hingga konser virtual.
Metaverse adalah gabungan dari konsep media sosial seperti WhatsApp atau Mesengger, platform sharing content seperti YouTube atau Twitter, dan marketplace yang merupakan tempat jual beli aset digital dalam satu dunia seperti Shopee.
Baca Juga: Lirik lagu LaLuna ‘Selepas Kau Pergi’, Bikin Kamu Gak Iklhas Kalau Dia Sudah Pergi
Terdapat tiga elemen utama di dalam Metaverse yakni teknologi virtual reality dan Artificial Intelligence atau AI, teknologi Web3.0, dan teknologi Blockchain.
Teknologi virtual reality merupakan teknologi di mana akan interaksi antara pengguna dengan lingkungan AI yang dibuat oleh komputer.
Lalu Web3.0 adalah versi terbaru dari internet. Ini merupakan era desentralilasi internet di mana user memiliki kontrol penuh terhadap aset digital yang sudah diciptakan sendiri dan akan dikuasai oleh dirinya sendiri dan tidak harus bergantung pada platform digital yang telah ada.
Baca Juga: 5 Hal yang 'Haram' Dilakukan Saat Main Winning Eleven, Nomer 2 Pasti Sering Kamu Lakuin
Teknologi Blockchain adalah sebuah teknologi pencatatan data yang terdesentralisasi dan tidak dikuasi oleh entitas tertentu. Dari Blockchain ini akan muncul penerapannya, seperti Cryptocurrency dan NFT atau Non-fungible token yang merupakan aset digital yang bisa diperdagangkan secara bebas.
Pembayaran yang dilakukan dalam dunia Metaverse ini menggunakan Cryptocurrency atau mata uang crypto.
Dengan cara tersebut user akan mendapatkan keuntungan berupa monetize konten digital dan bisa juga memberi komisi kepada orang atau menjual produk konten digital yang dimiliki. Hal tersebut memungkinkan kemunculan potensi ekonomi dengan adanya dunia Metaverse.
Baca Juga: Cara Buat Planet Wallpaper Galaxy Trend TikTok 2022 Mirip Moon Phase Birthday dari Foto Kece
Ada sisi posistif yang diperoleh seperti bisa mengurangi polusi dari perjalanan, tidak ada pandemi, perang, dan segala kekacauan dunia dalam metaverse.
Selain itu, sisi positif ini juga akan dirasakan oleh pelajar karena proses belajar akan terasa lebih mudah.
Namun, juga terdapat sisi negatif seperti waktu yang terbuang percuma, sosial pressure, insecurity, dan depresi. Hal-hal tersebut dipastikan akan meningkat dalam dunia Metaverse.
Dan di dalam dunia Metaverse akan sulit dibedakan antara nyata dan virtual.***