MEDIA BLITAR – Ketika mengakses halaman pencarian Google pada hari ini, Rabu 25 November 2020, Anda akan disuguhkan gambar sosok pria berkacamata dengan topi khas pelukis di kepalanya.
Ia tampak memegang alat lukis seraya mengatakan, "Bagus". Di samping ilustrasi anak-anak yang tengah menggambar. Anda mungkin bertanya-tanya, apakah dia seorang tokoh dari Indonesia setelah melihat tulisan “Bagus’’ pada Google Doodle tersebut.
Ya, beliau adalah Tino Sidin. Beliau merupakan seorang guru gambar terkenal di era tahun 1980-an. Sosoknya digunakan di Google Doodle untuk memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini.Doodle tersebut diilustrasikan oleh seniman Indonesia-Amerika, Shanti Rittgers.
Baca Juga: Cari Promo Gajian? Serbu Promo Fantastis dari Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap oleh KPK Sepulang dari Amerika, Kasus Apa?
Pak Tino, itulah sapaan yang akrab di telinga anak-anak generasi 80 sampai 90-an. Beliau bagai sosok seorang legenda yang menggugah semangat menggambar bagi anak-anak.
Pak Tino lahir pada tanggal 25 Desember 1925 di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Beliau dikenal dengan sosok sederhana, kacamata dan topi baret yang menjadi ikon bagi anak-anak SD sebelum tahun 90-an.
Tino Sidin Meninggal tahun 1995, kemudian dimakamkan di makam Kwaron, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK Usai Kunjungan ke Luar Negeri, Apa yang Dilakukan Menteri KKP di AS?
Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo Terkait Dugaan Izin Ekspor Baby Lobster, Bu Susi dan Menteri KKP Trending
Kehadiran Pak Tino sebagai pelukis tahun 1925- 1995 selalu ditunggu-tunggu kala itu, melalui tayangan 'Gemar Menggambar' yang ditayangkan stasiun TVRI.
Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai penulis buku-buku gambar dan buku cerita bergambar seperti 'Bawang Merah Bawah Putih' dan 'Ibu Pertiwi' yang merupakan terbitan Balai Pustaka.
Beliau juga dikenal sebagai pelukis beraliran naturalis. Tino Sidin selama kurang lebih 20 tahun telah mendampingi anak-anak menggambar lewat acara 'Gemar Menggambar' di TVRI sejak tahun 1969.
Baca Juga: Menteri KKP Sempat Hadir di Podcast Deddy. Ini Alasan Jual Benih Lobster
Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo: Istri Menteri dan Rombongan Juga Ikut Ditangkap di Bandara Soetta
Dalam acara tersebut, Pak Tino mengajarkan pada anak-anak bahwa menggambar itu mudah, yaitu hanya dengan perpaduan dari garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Metodenya yang sederhana ternyata menjadi virus positif di kalangan anak-anak. Acara TV tersebut berlangsung hingga tahun 1978.
Hingga pada akhirnya acara 'Gemar Menggambar' berpindah ke stasiun TVRI Pusat mulai 1979 hingga 1989.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Novel Baswedan Terlibat dalam Operasi Penangkapan Tersebut
Baca Juga: Destinasi Wisata Baru Blitar, Arung Jeram Ngeli Ban Minggirsari Pesona Resort Tebing Sungai Brantas
Saat ini, topi baret vintage ala pelukis yang menjadi ciri khas Pak Tino Sidin banyak dijual di toko online. Bahkan, topi tersebut juga menjadi ciri khas dari Bang Ocid, salah satu personil Trio Ubur-Ubur.
Kehadiran Museum Taman Tino Sidin yang diresmikan pada 4 Oktober 2014 oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI yang berlokasi di Jl.Tino Sidin 297 Kadipiro, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta bisa mengobati kerinduan kita pada sosoknya sekaligus berwisata edukasi.***