Network
MEDIA BLITAR – UFC 254 sangat dinantikan dari Fight Island di Uni Emirat Arab, pertarungan antara Khabib Nurmagomedov dengan Justin Gaethje yang diadakan pada 25 Oktober pukul 01.00 WIB.
Khabib tidak terkalahkan dalam 28 pertarungan professional dan telah mendominasi tujuh petarung teratas. Khabib tidak henti-hentinya menggunakan tekanan ke depan yang menyebabkan lawannya layu
Gaethje mewakili tantangan terbesar dalam karir 'The Eagle's', yaitu sebutan dari Khabib. Gaethje berasal dari kota pertambangan kecil di Arizona dan pandai bergulat.
Baca Juga: Real Madrid Hajar Barcelona 3-1 di Camp Nou dalam Laga El Clasico Pekan Ini
Basis gulat yang dimiliki Gaethje luar biasa. Dipertandingan Gaethje lebih suka memukul lawan dengan tendangan mematikan dan serangan kepala yang merusak. Gaethje menjatuhkan lawan, lalu menyerbu mereka dengan serangan yang berasal dari tendangan betis dan pergelangan kaki yang mematikan, hingga siku dan tinju yang diberikan.
Dikutip dari Nypost.com, Gaethje rata-rata melakukan 7,74 serangan per menit. Gaethje mampu mengatasi 8,4 serangan signifikan dari lawan sekuat mungkin.
Pertarungan ini bergantung pada kemampuan Khabib untuk membawa Gaethje ke lantai. Jika dia bisa menurunkan Gaethje dan menahannya di sana, pertarungan ini akan berakhir dengan cepat, karena kurangnya keahlian BJJ (Brazilian jiu-jitsu) Gaethje akan menghalangi kemampuannya untuk tetap di posisi bawah tanpa babak belur.
Baca Juga: Live Streaming Liga Inggris: Manchester United vs Chelsea, Sesaat Lagi Di Mola TV
Gaethje harus benar-benar berjuang untuk bangkit kembali begitu Khabib melakukan serangat tersebut. Jika dia bisa melakukan serangan balik yang pas, maka tekanan dari pertarungan tersebut, pasti akan menyebabkan Khabib kehilangan energi. Gaethje harus mempertahankan pertarungan ini.
