Hanya dengan dua set langsung, Praveen/Melati harus mengakui keunggulan lawannya itu, 20-22, 14-21.
Kini nasib Praveen/Melati menjelang memasuki tahun 2022 seolah dipertanyakan. Pasalnya, rangking tentu bukanlah menjadi patokan atlet berprestasi.
Akan tetapi, atlet berprestasi, tentu memiliki ranking konsisten, bahkan mengalami peningkatan di setiap turnamen yang diikuti.
Kendati demikian, PBSI pasti memiliki keputusan tersendiri terhadap pasangan Praveen/Melati apakah ingin tetap dipertahankan di Pelatnas PBSI atau mengembalikan ke klub masing-masing.
Evolusi pasangan Praveen/Melati menyambut turnamen BWF 2022, seolah menjadi penantian bagi PBSI dan pencinta bulutangkis Indonesia.***