Network
MEDIA BLITAR - Perhelatan piala Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu event bergengsi di dunia bulu tangkis internasional. Pertandingan tersebut dianggap prestisius lantaran membawa nama negara.
Meskipun Indonesia menang dalam ajang Thomas Cup 2020. Lagu kebangsaan dan pengibaran bendera merah putih tidak dikibarkan lantaran masalah Doping.
Baca Juga: Chan Peng Soon Tidak Pensiun, Kini Resmi Gabung di BAM Jelang Kejuaran Bulu Tangkis Dunia 2022
Tidak berhenti disitu polemik bonus Thomas Cup 2020 baru saja kelar lantaran sikap Menpora yang dinilai tidak mengapresiasi perjuangan tim bulu tangkis yang membawa piala dihujat publik. Bahkan, pernyataan yang menganggap Thomas Cup bukan event prestisius membuat sejumlah pihak kecewa.
Kekecewaan atas pernyataan Menpora menjadi ramai diperbincangkan di media sosial yang diungkapkan oleh para pecinta bulu tangkis tanah air.
Baca Juga: Hasil Drawing Kejuaraan Dunia BWF 2021: Hela Napas The Minions, Langsung ke Babak Dua 16 Besar
Sebagian netizen juga mengungkapkan kerja keras para pemain seolah tidak berguna. Pasalnya, sekalipun Indonesia meraih gelar juara Thomas Cup merah putih tidak berkibar.
Selain itu, para pemain yang berjuang di dunia bulu tangkis tidak menerima bonus karena bukan event individu bergengsi.
“Udah kerja keras sampe encok, pas juara bendera merah putih ga berkibar, eh pas udah ada sambutan dan seremoni, sampe atlet-atlet yg udah di Jakarta juga disuruh ikut balik ke Bali, nggak dikasih bonus gara-gara katanya bukan event individu bergengsi,” tambah tulisan tersebut.
