Miris! Atlet NTT Peraih Medali Emas PON Dijemput Pick Up : Prestasi Tak Diperhatikan Pemerintah

- 7 Oktober 2021, 13:38 WIB
Miris! Atlet NTT Peraih Medali Emas PON Dijemput Pick Up : Prestasi Tak Diperhatikan Pemerintah
Miris! Atlet NTT Peraih Medali Emas PON Dijemput Pick Up : Prestasi Tak Diperhatikan Pemerintah /Instagram @nyinyir_manja

 

MEDIA BLITAR – Baru-baru ini, sebuah foto yang menunjukkan seorang atlet NTT yang dijemput dengan sebuah mobil pick up usai dirinya berhasil menyabet medali emas PON menjadi viral. Bahkan, potret memilukan tersebut sudah tersebar di berbagai media sosial.

Perlakukan tak layak ini diterima oleh Susanti Ndapataka, atlet muaythai PON Papua asal NTT ketika tiba di tanah kelahirannya. Mirisnya lagi, peraih medali pertama bagi NTT di PON kali ini juga tidak mendapatkan sambutan dari pemprov NTT. Susanti hanya didampingi oleh pelatihnya dan dijemput pengurus KONI NTT.

Baca Juga: Menpora Pastikan PON XX Papua Berjalan Sesuai Jadwal Meski Ada 29 Orang Positif Covid-19

Susanti tiba di bandara El Tari Kupang sekitar pukul 06.00 WITA pada tanggal 6 Oktober 2021. Kemudian, ia dijemput sebuah mobil pick up tua yang sudah disiapkan tim muaythai di Kota Kupang bersama pemuda laskar Timor Indonesia (LTI).

Seperti dilansir Media Blitar dari akun Instagram @nyinyir_manja, saat itu Susanti juga dijemput oleh orang tua beserta kedua adiknya. Tak ada yang istimewa dalam penjemputan atlet NTT asal Sumba ini. 

Baca Juga: Profil Dhinda Salsabila Atlet Sepatu Roda yang Berhasil Memperoleh Emas di PON XX Papua 2021

Rombongan ini bahkan tidak mendapatkan pengawalan layaknya atlet lainnya di provinsi berbeda. Padahal, atlet ini berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga Muaythai putri kelas 60 Kg yang kemudian mengharumkan nama NTT di Skala Nasional.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Andre Koreh mengatakan tidak ada acara khusus pada penjemputan Susanti. Padahal, KONI juga mengetahui bahwa Susanti pulang pada hari tersebut.

“KONI NTT memang tahu Susanti pulang hari ini. Maka dari itu Sekum Koni NTT, Pak Umbu Saga Anakaka, Pak Wakil Ketum, Pak Theo Widodo dan Pak Staf Khusus KONI NTT, Pak Mikael Fernandes menemui Susanti bersama Ketum Muaythai dan Pelatih Pak Angga,” ungkap Andre.

Baca Juga: PON XX Jayapura Resmi Dibuka, Jokowi Puji Stadion Papua: Terbaik di Asia Pasifik

Meski begitu, Andre mengungkapkan bahwa KONI sudah mengakomodasi keluarga Besar Sumba yang ada di Kupang untuk ikut menjemput Susanti serta mengucapkan terima kasih kepada atlet muaythai tersebut.

“Apapun itu, Susanti sudah memberi yang terbaik buat NTT. Cabor yang tidak dibebani target medali, tapi memberi lebih dari yang diharapkan. Terima kasih kami buat Susanti. Susanti telah memberi dorongan dan motivasi untuk atlet-atlet NTT yang lain yang juga berjuang meraih prestasi. Mari doakan bersama ,” ucap Andre.

Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Rumat rupanya ikut menyesalkan penjemputan Susanti Ndapathaka di Bandara El Tari Kupang yang hanya menggunakan mobil pick up karena jauh dari kesan penghargaan terhadap atlet yang telah mengharumkan nama NTT di kancah nasional.

Baca Juga: Jokowi Bangga Lihat Megahnya PON XX Pertama Kali di Tanah Papua, Resmi Dibuka

Bahkan mirisnya, penjemputan tak layak tersebut didokumentasi dalam bentuk foto dan video yang beredar luas di berbagai media sosial hingga menjadi sorotan publik.

"Kami sangat sesalkan peristiwa penjemputan ini, dan ini memalukan karena prestasi anak NTT tidak diperhatikan oleh Pemerintah NTT, " ujar Yohanes Rumat.

Yohanes Rumat juga mengungkapkan bahwa pihak Komisi V DPRD yang bermitra dengan KONI NTT dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT  telah memberikan dukungan berupa anggaran yang pada awal 2021 telah disepakati sebanyak Rp 20 miliar untuk kebutuhan kontingen NTT di PON XX Papua.

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Torang Bisa, Official Theme Song PON XX Papua 2021

Namun ternyata, Susanti Ndapataka justru tidak dijemput oleh pemerintah provinsi, melainkan dengan mobil pick up yang disediakan secara swadaya.

"Patut dipertanyakan dan patut dicurigai, anggaran yang telah disepakati itu ada di mana," ungkap Yohanes Rumat.

Yohanes Rumat berharap pemerintah provinsi dapat segera memberikan klarifikasi ke publik terkait viralnya peristiwa penjemputan atlet muaythai peraih medali emas menggunakan pick up tersebut karena telah menimbulkan persepsi negatif di mata masyarakat.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Instagram @nyinyir_manja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x