MEDIA BLITAR - Kabar duka muncul dari dunia olahraga usai legenda bulutangkis Indonesia pada tahun 80 hingga 90an, Verawaty Fajrin dikabarkan meninggal dunia.
Menurut informasi, Verawaty Fajrin dikabarkan meninggal dunia pada Minggu 21 November 2021 pagi kira-kira sekitar pukul 06.58 WIB.
Baca Juga: Legenda Bulutangkis Verawaty Fajrin Meninggal Dunia: Berpulang Usai Lawan Penyakit Kanker
Kabar meninggalnya Verawaty Fajrin disampaikan melalui melalui akun Instagram badmintalk_com pada hari ini, Minggu 21 November 2021.
“Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un. Turut berduka cita atas meninggalnya mbak Verawaty Fajrin, salah satu legenda bulutangkis Indonesia yang banyak menorehkan prestasi untuk tanah air Indonesia pada tahun 1980-an hingga 1990-an,” tulis akun @badmintalk_com.
Verawaty Fajrin meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang menyerangnya dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Datang ke Negara Mie Terenak di Dunia, Antusias Atlet Bulutangkis Santap Nikmat Mie di Bali
“Beliau meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru dalam beberapa bulan terakhir,” lanjut akun @badmintalk_com.
Sejumlah tokoh pun turut menyuatakan rasa dukanya atas kepergian Verawaty Fajrin di usianya yang ke 54 tahun.
Salah satunya menteri BUMN Erick Thohir yang mengungkapkan rasa dukanya atas kepergian Verawaty Fajrin.
Baca Juga: Kerap Dijodohkan, Natasha Wilona Bongkar Hubungannya dengan Atlet Bulutangkis Kevin Sanjaya
“Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Mba Verawaty Fajrin, legenda bulu tangkis Indonesia,” tulis Erick Thohir melalui Instagramnya.
“Teringat pertemuan terakhir kami belum lama ini, Mba Vera bersemangat untuk menjalani pengobatan,” lanjut Erick Thohir.
Baca Juga: Tak Mau Melatih Bulutangkis Indonesia, Begini Kata Hendrawan hingga Seret Nama Malaysia
Tidak lupa Erick Thohir mendoakan mendiang Verawaty Fajrin agar diampuni dosa dan bisa diterima di sisi Allah SWT.
“Semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya dan memberikan tempat yang terbaik di sisiNya. Allohummaghfirlaha warhamha waafihi wafuanha,” tutup Erick Thohir.***