Banjir Bandang di Masamba dan Radda, Kembali Menelan Banyak Korban Jiwa

- 16 Juli 2020, 20:09 WIB
Proses evakuasi korban meninggal dunia di Desa Radda.
Proses evakuasi korban meninggal dunia di Desa Radda. //Jurnal Palopo/Agunk

MEDIA BLITAR - Bencana alam banjir bandang yang terjadi di Masamba dan Radda, Luwu Utara, kembali menelan korban jiwa.

Hingga hari ini, Kamis 16 Juli 2020, korban meninggal kembali bertambah menjadi 30 orang yang dinyatakan meninggal dunia, seperti dikutip MEDIA BLITAR yang dilansir dari Jurnal Palopo.

Seperti dikutip MEDIA BLITAR dari JurnalPalopo.com, hal ini diungkapkan berdasarkan keterangan dari pihak Basarnas yang menyatakan 30 orang tewas dan 69 masih dalam tahap pencarian.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Terus Menggali Keterangan Saksi Kunci

Baca Juga: BREAKING NEWS : Update Terkini Data Suspek COVID-19 di Indonesia 46.727, Kamis 16 Juli 2020

"Hingga sore tadi ada tambahan 3 jenazah yang ditemukan di daerah Desa Radda, Kecamatan Baebunta," ungkap Rizal, Kasi Ops Basarnas Makassar, Kamis 16 Juli 2020.

Proses evakuasi dan pencarian para korban yang hilang terkendala oleh cuaca dan juga akses jalan.

Berita ini telah tayang di JurnalPalopo.com dengan judul "Update Banjir Bandang Masamba, Luwu Utara: 30 Orang Meninggal Dunia"

"Hujan yang turun menjadi salah satu faktor penghambat dan lokasi yang kita cover cukup jauh, hingga akses lambat," ucapnya.

Baca Juga: Akses Trans Sulawesi Lumpuh Total, Pasir dan Lumpur Rendam Pemukiman Warga Di Luwu Utara

Baca Juga: Meninggalnya Kepala Bapedda Jawa Timur Akibat Corona, Menambah Duka Yang Mendalam Bagi Indonesia

Banjir bandang ini berdampak pada 4.202 kk atau 15.994 jiwa. Sementara untuk warga yang mengungsi berdasarkan data BPBD Luwu Utara sebanyak 603 kk atau 20.402 jiwa.

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa Korban banjir bandang Masamba, Luwu Utara, Sulsel, kini mengungsi di Kota Palopo.

Hal tersebut dijelaskan oleh Babinsa Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sertu Herman Kamal.

Baca Juga: Sambil Menangis, Hana Hanifah Akhirnya Muncul dan Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Prostitusi

Baca Juga: Staf Hotel Berhubungan Intim Dengan Tamu Wanita yang Menginap, 1 Hotel Jadi Klaster Baru Corona

Di wilayah Murante ada 6 kepala keluarga (KK) dengan total 8 orang, 2 diantaranya adalah anak-anak berusia 13 tahun.

Pengungsi ini masuk ke Kota Palopo pada Selasa 14 Juli 2020, saat ini telah di lakukan koordinasi dengan pihak PMI Kota Palopo untuk di fasilitasi bantuan.

***

Editor: Ninditoo

Sumber: Jurnal Palopo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x