Perang Dunia III Rusia Ukraina Pecah, Jokowi Ajak Setop Perang Sebut Nama Sekjen PBB Antonio Guterres

- 25 Februari 2022, 12:21 WIB
Perang Dunia III Rusia Ukraina Pecah, Jokowi Ajak Setop Perang Sebut Nama Sekjen PBB Antonio Guterres
Perang Dunia III Rusia Ukraina Pecah, Jokowi Ajak Setop Perang Sebut Nama Sekjen PBB Antonio Guterres //Twitter@jokowi

MEDIA BLITAR - Pecah Perang Dunia III Rusia Ukraina mendapatkan banyak kecaman dari berbagai negara, salah satunya Indonesia. Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi turut mengecam aksi petinggi Rusia, Vladimir Putin yang berusaha menginvasi Ukraina.

Presiden Jokowi menegaskan untuk berhenti berperang antara Rusia dan Ukraina karena perang hanya menyengsarakan umat manusia.

Melalui akun Twitter pribadinya @jokowi, pejabat nomor satu di tanah air tersebut memberikan tanggapan terkait aksi genosida yang dilakukan Putin.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Berkecamuk, Presiden Jokowi Cuit Tentang Konsekuensi Perang

"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," cuit Presiden Jokowi di Twitter @jokowi dikutip Media Blitar pada Kamis, 24 Februari 2022.

Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan usai Presiden Rusia, Vladimir Putin resmi mengumumkan memulai operasi militer khusus di wilayah Donbass, Ukraina dengan tujuan’demiliterisasi dan denazifikasi’.

Demiliterisasi artinya adalah pengurangan tentara, senjata maupun kendaraan militer sebuah negara ke batas minimum yang sudah disepakati bersama.

Baca Juga: Gegara Rusia Invasi Ukraina, Stadion Gazprom St. Petersburg Terancam Batal Gelar Final Liga Champions

Sementara, zona demiliterisasi atau DMZ adalah wilayah dari dua maupun lebih kekuatan militer atau persekutuan berupa batas wilayah yang diakui de facto secara internasional dari setiap negara dan tidak diperkenankan adanya kegiatan militer.

Sedangkan, denazifikasi merupakan inisiatif dari sekutu untuk melakukan upaya pembebasan kultur maupun ekonomi sosial masyarakat dari semacam ideologi. Istilah ini dipakai untuk pembebasan Jerman dan Austria dari sisa ideologi sosialis Nasional Nazi.

Jokowi turut memberikan sudut pandang mengenai krisis di Ukraina melalui akun Twitter @jokowi pada Selasa, 22 Februari 2022. Dia juga menyebut nama Sekjen PBB Antonio Guterres.

Baca Juga: Invasi Perang Rusia ke Ukraina, Ini Pengaruhnya Terhadap Harga Minyak Mentah di Indonesia

"Saya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan. Tetapi, upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan hal tersebut sebagai pernyataan lanjutan yang berhubungan dengan kondisi Ukraina pada Senin, 21 Februari 2022.

Pejabat tertinggi di Indonesia tersebut mengungkapkan rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus segera dihentikan.

Semua pihak yang terlibat harus menahan diri. Selain itu, dia mengajak agar semua negara (publik) bersama berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi.

Baca Juga: Rusia Akui Niat Hancurkan Infrastruktur Militer Ukraina, Siapkan 150.000 Tentara di Perbatasan Negara

Jokowi menginginkan dunia saling berkolaborasi dan bersinergi untuk menghadapi berbagai ancaman selain perang seperti pandemi, pemulihan ekonomi dunia, antisipasi kelangkaan pangan dan pencegahan kelaparan.

Di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan alasan Rusia menyerang Ukraina karena permohonan bantuan dari kelompok separatis pro-Rusia untuk menghadapi agresi Ukraina.

Tidak hanya itu, Putin secara tegas memberikan tanggapan langsung apabila terlihat pasukan asing dari negara lain ikut campur menghalangi upaya aksinya.

Usai pengumuman perintah operasi militer Putin, beberapa wilayah di Ukraina sudah terjadi ledakan dimulai pada Kamis pagi pukul 05.00 waktu setempat.

Baca Juga: Rusia Akui Niat Hancurkan Infrastruktur Militer Ukraina, Siapkan 150.000 Tentara di Perbatasan Negara

Berdasarkan penuturan penjaga perbatasan Ukraina, mengungkapkan pasukan Rusia sudah menerobos menuju Kharkiv, Luhansk dan Chernihiv.

Pasukan militer Ukraina tidak tinggal diam, aksinya mampu menghancurkan empat tank milik Rusia di sebuah jalan berdekatan dengan kota timur Kharkiv.

Setelah pergerakan operasi militer yang diumumkan oleh Putin, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam aksi tersebut sekaligus mengajak pemimpin dunia untuk menentang invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan dirinya menghubungi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Tak tinggal diam, Joe Biden mengaku bahwa dirinya mengumpulkan pemimpin negara G7 untuk mendiskusikan masalah invasi Rusia ke Ukraina pada Jumat, 25 Februari 2022.

Sebelum terjadi aksi penembakan rudal, Vladimir Putin sudah menempatkan sekitar 130.000 pasukan militer Rusia di sekitar perbatasan Ukraina.***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah