Menurut salah satu mitos, Gunung Semeru dipercaya sebagai bagian puncak dari Gunung Meru di India yang dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa untuk dijadikan pasak bumi.
Kisah yang termuat dalam kitab Tantu Panggelaran itu mengatakan bahwa sebelum Gunung Semeru ditancapkan, Pulau Jawa masih terombang-ambing di lautan lantaran belum ada penekannya.
Puncak Gunung Semeru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para Dewa Hindu dan menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan.
Masyarakat Hindu melakukan upacara sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru setiap 8-12 tahun, saat mereka menerima suara gaib dari dewa-dewa di Mahameru.
Mitos lain menghubungkan letusan Gunung Semeru dengan pertanda bencana, atau peristiwa besar yang membawa penderitaan bagi rakyat.
Karena itulah tidak heran ada yang menghubungkan letusan Gunung Semeru ini dengan ramalan Jayabaya, yang mengatakan bahwa Pulau Jawa akan terbelah
Maharaja Jayabaya merupakan raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 adalah visioner yang unggul.
Dari kitab Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja berucap suatu saat Pulau Jawa akan terpotong menjadi dua.