Network
MEDIA BLITAR – Earth hour ialah kegiatan global yang di buat oleh WWF yang dilaksanakan hari Sabtu selalu di akhir bulan maret setiap tahunnya, kegiatan ini dilakukan untuk pemadaman lampu hanya 1 jam saja dengan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran untuk menghadapi perubahan iklim.
“Tahun ini Earth Hour didunia sudah diikuti oleh 190 Negara dan di Indonesia sendiri ada 32 kota kabupaten maupun provinsi yang akan berpartisipasi dan diikuti dengan 2000 aktif volunteer aktif berada di seluruh Indonesia, akan tetapi perayaan Earth hour ini akan dilaksanakan di Bandung,” Ujar CEO Yayasan WWF Indonesia Dicky Simorangkir dalam konferensi pers virtual.
Baca Juga: Jelang Puasa Bulan Suci Ramadhan, Ikuti Tips Berikut untuk Persiapkan Diri, No 2 Paling Penting
Pada tahap ini Earth hour masih terbayangi dengan virus Covid-19 dimana pemberlakuan masih tergantung dengan alam dengan kejadian ini bahwa kita telah menyadarkan bahwa manusia akan menanggung konsekuensi dan dampak yang dilakukan atas perubahan yang terjadi pada alam akan tetapi dampaknya akan terjadi pada kehidupan sosial, ekonomi, ekologi maupun kesehatan pada saat inilah masyarakat yang menjaga bumi untuk berkelanjutan sampai ke penurus kita.
Tahun inilah penting untuk menjaga bumi karena dengan adanya perubahan iklim para politik akan mengambil keputusan terkait dengan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan, akan tetapi momen Earth hour akan dilaksanakan secara online 360 menit di channel youtube Earth Hour Indonesia dengan berbagai negara yang melihat aksi ini dilakukan.
Baca Juga: Upaya Hilangkan Bukti, Elsa Kepergok Nino? Ini Kelanjutan Ikatan Cinta 29 Maret 2021
Momen earth hour itu sendiri ialah momen persatuan bagi individu, pemimpin, dan pecinta lingkungan agar bersama-sama menyerukan tindakan dan aksi nyata untuk mengembalikkan hubungan manusia dan alam sekaligus untuk mengamankan di dunia
Menurut Najelaa Shihab pendidikan dan anggota board yayasan WWF Indonesia yang mengatakan aksi gerakan earth hour ini sangat penting bagi pembentukkan karakter anak muda dan kompetensi, dengan melakukan profil pancasila dalam konteks beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlaq mulia dengan bagaimana lagi kita berinteraksi dengan alam adalah salah satu wujudnya.
