Setelah Heboh Keluar dari Kerajaan Inggris, Kini Meghan Markle Ungkapkan Tak Ingin Jadi Bangsawan

- 22 September 2020, 21:24 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle./The Sun
Pangeran Harry dan Meghan Markle./The Sun /

Ia juga menjelaskan kesulitan mental yang dihadapinya setelah menghabiskan waktu lama untuk mengerjakan proyek kemanusiaan di Rwanda, langsung ke acara penghargaan.

Baca Juga: BTS Bakal Jadi Pembicara di Sidang Umum Ke-75 PBB 2020: BTS Sampaikan Message of Hope

"Otak, hati, dan jiwa saya tidak dapat mengubah persneling secepat itu, dari pekerjaan yang digerakkan oleh tujuan yang telah saya lakukan sepanjang minggu di Rwanda hingga pertunjukan penghargaan yang glamor," ujar Meghan.

"Saya tidak pernah ingin menjadi wanita yang makan siang. Saya selalu ingin menjadi wanita yang bekerja," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat pada artikel "Usai Buat Heboh Hengkang dari Kerajaan Inggris, Meghan Markle Kini Akui Tak Ingin Jadi Bangsawan", Meghan Markle mengungkapkan dengan ketenaran datang kesempatan, tetapi itu juga termasuk tanggung jawab untuk mengadvokasi dan berbagi.

Selama kunjungan seminggu di bulan Februari 2016 silam, Duchess of Sussex mengunjungi proyek air bersih, membantu membangun sumur dan bertemu dengan banyak warga Rwanda yang memiliki dampak abadi pada hidupnya.

Baca Juga: Jeblok! Uang Global dan Dollar AS Himpit Nilai Tukar Rupiah Hingga ke Level Rp 14.800

Tapi poin Meghan tentang 'tidak pernah ingin menjadi seorang Lady' dapat dilihat sebagai simbol perjuangannya di kerajaan.

Meghan Markle tidak merahasiakan betapa sulitnya dia menjadi bagian dari mesin kerajaan yang lebih luas.

Kemudian biografi simpatik 'Finding Freedom' menunjukkan bahwa Meghan benci 'tidak memiliki suara'.

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x