Perang Rusia - Ukraina Telah Berlangsung Lebih dari 2 Minggu, Berikut Rangkuman Singkatnya 

- 13 Maret 2022, 14:20 WIB
kerusakan akibat serangan Rusia di Chenihiv, Ukraina/Reuters
kerusakan akibat serangan Rusia di Chenihiv, Ukraina/Reuters /

 

MEDIA BLITAR - Terhitung sejak diumumkannya "Operasi Militer Khusus" oleh presiden Vladimir Putin pada 24 Februari 2022 lalu, ternyata konflik antara Ukraina dan Rusia telah berlangsung hingga lebih dari dua minggu. 

Tercatat hingga artikel ini ditulis, konflik ini dilaporkan telah merenggut 500 korban jiwa dari masyarakat sipil, hancurnya ribuan infrastruktur, dan memaksa 2,5 juta jiwa untuk melakukan evakuasi dari Ukraina, menimbulkan krisis kemanusiaan baru di benua Eropa. 

Serangan tanpa henti di kota-kota besar Ukraina, seperti Kiev, selaku ibukota negara, dan Kharkiv, di wilayah timur, terlihat jelas jika Putin ingin menggulingkan pemerintahan Ukraina saat ini, sebagaimana dilansir dari Vox.com.

Baca Juga: Rencana Rusia Blokir Instagram, 80 Juta Pengguna Terdampak Mulai 14 Maret

Namun, Rusia sendiri harus menghadapi beberapa rintangan, seperti masalah logistik dan ganasnya perlawanan dari Ukraina, membuat kemajuan pasukan invasi menjadi tersendat.

Namun, invasi Rusia tetap berlangsung walaupun negara itu tengah menghadapi krisis akibat digempur banyaknya sanksi ekonomi dari negara-negara barat. 

Kini pertempuran telah mencapai Kiev, ibukota Ukraina, pasukan Rusia menggunakan strategi pengepungan agar kota tersebut terisolasi dari dunia luar. 

Baca Juga: Blak-blakan Menlu Rusia Bilang Tentang Potensi Perang Nuklir, Singgung Revitalisasi dan Propaganda Barat

Sembari melakukan blokade, tentara Rusia juga menghujani kota tersebut dengan senjata artileri, yang menyebabkan banyaknya kerusakan bangunan militer maupun non militer. 

Dari meja negosiasi, sejauh ini upaya diplomasi antara Rusia dan Ukraina selalu berakhir di jalan buntu. 

Strategi pasukan Rusia untuk mengepung Kiev bertujuan tak lain dan tak bukan untuk menguasai ibukota tersebut, yang jika berhasil dilakukan, maka Rusia akan sukses mengambil alih kendali atas seluruh pemerintahan Ukraina dari presiden Volodymyr Zelensky, yang selama ini memimpin pasukan pertahanan Ukraina. 

Baca Juga: Ramai Konflik Ukraina dan Rusia, Sum 41 Batalkan Jadwal Konser Mereka di Ukraina dan Rusia

Tetapi keberhasilan militer Rusia belum tentu dapat memenangkan perang ini, dimana pasukan pemberontak dan perang gerilya akan terus bermunculan. 

Ekonomi Rusia sendiri akan terkena imbasnya, yang dilihat dari banyaknya sanksi ekonomi dari berbagai negara, serta besarnya pengeluaran negara yang dihamburkan demi melakukan invasi ini. 

Baca Juga: Arti Kata Brazikowaz Sinyom Ilikipaidiede Uraaa Bahasa Rusia Viral TikTok dan Instagram Translate ke Indonesia

Hubungan negara-negara Barat juga akan semakin erat setelah melihat apa yang bisa dilakukan Rusia dengan mata kepala mereka sendiri, walaupun Rusia sendiri selama ini menjadi pemasok energi terbesar bagi Uni Eropa.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Vox


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x